Di tengah Pandemi corona, Prabowo jarang Muncul Dalam pemberitaan
Rizal Ramli Justru Beri Pujian karena Tindakan Diam-diamnya
TRIBUNJATENG.COM - Ekonom senior Rizal Ramli memuji kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Rizal Ramli menyebutkan bahwa Prabowo telah berkontribusi dalam menghemat uang negara hingga Rp 50 triliun.
Pasalnya, Prabowo tidak mau menandatangani proyek pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang harganya sudah dinaikkan jauh melebihi harga asli.
• Kondisi Terkini 4 Dokter di RSUD Dr Moewardi Solo yang Positif Covid-19
• Ganjar Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB: Jika Diterapkan Demak dan Kendal Menyesuaikan
• Muhammadiyah Telah Tetapkan Ramadhan Jumat Ini, Berikut Imbauan Terkait Wabah Virus Corona
• Promo Superindo 20-23 April 2020, Cuma 4 Hari Diskon Minyak Goreng hingga Daging, Ini Daftarnya
Dilansir TribunWow.com, hal ini disampaikan Rizal Ramli saat menjadi nara sumber dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (21/4/2020) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Rizal Ramli menyinggung mengenai kondisi perekonomian Indonesia di tengah pandemi Virus Corona.
Rizal Ramli menjelaskan bahwa meskipun tidak pernah muncul di pemberitaan, Prabowo telah turut berjasa kepada perekonomian Indonesia.
Ia sebagai menteri pertahanan bertanggung jawab proyek pembelian alutsista.
Ketika mendapati adanya pengajuan proyek yang anggarannya dibuat jauh melebihi harga asli barang, Prabowo dengan tegas menolak pengadaan tersebut.
"Terima kasih sedikit sama Prabowo, enggak kedengeran suaranya, tapi dia tidak tanda tangani semua proyek pembelian alutsista yang mark up-nya lebih dari 10 persen," ujar Rizal Ramli.
Diketahui, total penghematan yang didapat dari tindakan Prabowo tersebut mencapai hingga 50 triliun rupiah.
"Itu dia menghemat sekitar 3,4 miliar dolar diem-diem, total Rp 50 triliun," sambungnya.
Rizal Ramli menyoroti adanya permainan oknum-oknum tertentu dalam proyek pengadaan alutsista.
Ia menyebutkan bahwa biasanya anggaran yang diajukan untuk membeli alutsista sudah di naikkan hingga ribuan bahkan ratusan persen dari harga barang.