Lalu, dirontgen ada gejala mirip covid-19, maka dia ditetapkan sebagai PDP.
Ini masih menunggu hasil swab ketiga," ," ungkapnya.
Sekira pukul 15.20 WIB, Edy menyampaikan jenazah sedang dalam proses pemakaman.
"Semoga tidak ada lagi penolakan pemakaman seperti sebelumnya," harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUP dr Kariadi Semarang, Agus Suryanto, mengungkapkan tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya kesulitan membedakan pasien virus corona dengan para pasien dari golongan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Hal itu diungkapkan Agus seusai acara penyerahan simbolik bantuan APD di Mapolda Jateng kepada Tribunjateng.com, Jumat (17/4/2020).
Selain kesulitan membedakan pasien terpapar, Agus mengakui hambatan utama lain yaitu banyaknya warga yang enggan berterus terang ihwal riwayat kesehatan dan jejak perjalanannya selama ini.
"Dengan kondisi saat ini, sulit bagi kami terutama para tenaga medis untuk bedakan antara yang Covid-19 dengan yang tidak.
Khususnya yang OTG
Sebetulnya, tenaga medis di rumah sakit adalah kelompok yang paling rentan terpapar Covid-19," kata Agus.
Dia menerangkan, saat ini penularan virus corona bisa terjadi di mana saja.
Menurutnya, walau penanganan ketat telah diberlakukan tapi masih saja terdapat celah-celah penularan baik dari dalam rumah sakit maupun luar rumah sakit.
Maka, Agus mengimbau kepada warga yang berobat ke rumah sakit agar jujur menyampaikan keluhan kesehatannya.
Mereka diminta tak perlu ragu dengan penanganan medis yang disediakan di RSUP dr Kariadi karena telah sesuai standar dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Sekarang semakin sulit diidentifikasi.