Sementara itu, Fajar berharap warga di kampung halaman para pemandu lagu karaoke tersebut bisa menerima mereka pulang dan tak ada lagi stigma negatif.
Seperti diketahui, para pemandu karaoke tersebut berasal dari sejumlah daerah di wilayah Jawa Tengah.
"Yang penting mereka tidak ada yang carrier corona.
Kami harap warga bisa menerima mereka.
Apalagi di kompleks GBL sudah tutup dan tidak ada aktivitas terlebih menjelang puasa," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Corona, 25 Pemandu Karaoke Ditolak Pulang Kampung, Begini Nasibnya"
• Menkumham Yasonna Laoly Digugat Gegara Bebaskan Napi Program Asimilasi Cegah Corona
• 19 Polisi Diisolasi Setelah 2 Rekan Dirawat di Rumah Sakit
• 2 Petugas Sempat tak Percaya Lihat Kantong Mayat Bergerak Sendiri, Mereka pun Sepakat Membukanya
• Eropa Timur Dinilai Lebih Sukses Hadapi Pandemi Virus Corona daripada Eropa Barat, Mengapa?