Wabah Virus Corona

Warga Korea Utara Positif Corona Ditembak Penjaga Perbatasan China Saat Coba Kabur, Berakhir Begini

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang yang memakai masker pergi setelah meletakkan bunga di depan patung-patung pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il pada kesempatan ulang tahun ke-108 dari pemimpin Korea Utara Kim Il Sung, yang dikenal sebagai Day of the Sun, di Pyongyang pada 15 April 2020

Namun rezim Kim Jong Un tetap bersikeras negaranya tidak tersentuh Covid-19, meski puluhan ribu kasus terdapat di negara tetangga yakni China dan Korea Selatan.

Klaim tersebut telah ditolak oleh komunitas internasional.

Ada kekhawatiran bahwa wabah besar di Korea Utara akan menjadi bencana besar karena sistem pelayanan kesehatannya yang buruk,

masyarakat yang kekurangan gizi, sanksi ekonomi, dan penanganan krisis masa lalu yang menyedihkan, termasuk kelaparan di tahun 1990-an yang diperkirakan menyebabkan 3 juta kematian.

Awal bulan ini Kim Myong yang membelot dari Korea Utara, memperingatkan bahwa Covid-19 dapat merenggut nyawa orang sebanyak kelaparan empat tahun yang dikenal sebagai Arduous March.

Myong yang tinggal di Pyongyang dan menderita kekurangan makanan selama kelaparan, menolak klaim rezim Kim sebagai propaganda dan "kebohongan yang tidak masuk akal".

Dia juga mengatakan Kim hanya sedikit peduli dengan kesejahteraan rakyatnya.

Dalam sebuah artikel untuk Komite Hak Asasi Manusia Korea Utara yang berbasis di AS, Myong menulis bahwa jumlah sebenarnya dari infeksi dan kematian "melebihi bayangan."

Dia menambahkan, "Sistem perawatan kesehatan Korea Utara rapuh dan genting.

"Orang-orang Korea Utara telah lama dipengaruhi oleh kekurangan gizi kronis, kesehatan yang buruk, dan kekebalan yang lemah."

"Konsekuensinya, tidak berlebihan untuk menyatakan bahwa Korea Utara jauh lebih rentan terhadap Covid-19 daripada negara mana pun di dunia."

Dia menduga Kim menyembunyikan kebenaran tentang wabah itu dan menipu rakyatnya sendiri, karena dia khawatir warga Korea Utara akan berbalik melawannya jika mereka tahu korban sebenarnya diakibatkan kurangnya pengujian dan perawatan yang tepat.

Ayahnya, Kim Jong Il, juga pernah menyembunyikan kengerian kelaparan saat menjalani kehidupan mewah.

Myong menambahkan, "Kepada Kim Jong Un, membiarkan ratusan, ribuan, atau bahkan puluhan ribu warga Korea Utara meninggal karena penyakit seperti budak yang tidak berharga, tidak akan menjadi masalah."

"Baginya, menyaksikan begitu banyak orang mati akan sedikit menyakitkan daripada tusukan jari menumpahkan satu tetesan darahnya sendiri."(*)

Halaman
123

Berita Terkini