TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Peringatan hari buruh atau Mayday, digunakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk berbagi.
Dalam keterangan tertulis, gubernur membagikan ribuan paket sembako kepada buruh di tiga daerah: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Boyolali, Jumat (1/5).
Seperti diketahui, dampak pandemi virus corona Covid-19, banyak buruh yang di-PHK maupun dirumahkan. Total, ada 50.563 buruh yang dirumahkan dan di-PHK di Jateng.
"Momentum Mayday ini kami gunakan untuk saling membantu. Daripada buruh demo, mengumpulkan massa, itu kan berbahaya.
Maka, kami meminta buruh tidak usah aksi demo di peringatan Mayday ini, biarkan kami yang demo dengan membagi-bagikan bantuan," kata Ganjar.
Paket sembako itu diharapkan membantu meringankan beban para pekerja.
Sebanyak 2.164 paket sembako dibagikan kepada buruh yang ada di rusunawa Kudu Kota Semarang (864 paket), buruh di rusunawa Gedanganak Kabupaten Semarang (300), dan buruh di Boyolali (1000 paket).
Paket sembako senilai Rp 200 ribu perpaket berisi beras 10 kilogram (kg) senilai Rp 130 ribu, gula pasir 1 kg Rp 13 ribu, minyak 2 liter Rp 25 ribu, ikan setengah kilogram Rp 15 ribu, dan mie instan 8 bungkus Rp 17 ribu.
Selain kepada buruh yang dirumahkan atau di-PHK, bantuan-bantuan itu lanjut Ganjar juga diberikan kepada mereka yang sangat membutuhkan.
Mereka yang usahanya mandek, atau terkena dampak lain juga akan dibantu.
Di Jawa Tengah lanjut dia, total PHK dan dirumahkan akibat Covid-19 hingga 29 April 2020 mencapai 50.563 buruh.
Nantinya, semuanya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Sebagian besar para buruh yang terdampak Covid-19 itu akan dibantu sembako oleh pemkab dan pemkot masing-masing.
Namun, tiga daerah tersebut tidak bisa mengkover bantuan untuk seluruh buruh.
"Untuk itu, hari ini kami bantu dari pemprov totalnya ada 2.164 buruh yang hari ini kita bantu sembako," ucapnya.