Pelaku kemudian pergi dari SPBU tanpa mengisi BBM dahulu.
Yeni kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Parigi.
Dia lalu menjalani visum di puskesmas setempat.
Peristiwa penganiayaan itu akhirnya diselesaikan dengan kekeluargaan.
Yeni mencabut laporan di kepolisian karena merasa kasihan dengan kondisi kehidupan pelaku.
"Saya kasihan, pelaku harus mengurus sendirian anaknya yang berusia lima tahun.
Jika saya tegas (melanjutkan proses hukum), anaknya sama siapa," kata Yeni.
Menurut Yeni, pelaku mengurus anak bungsunya karena istrinya bekerja di luar negeri.
Anak tersebut bahkan selalu dibawa ke mana pun, termasuk saat pelaku pergi mengirimkan kayu ke luar kota.
"Saat itu (penganiayaan) di pom bensin, anaknya ada di depan. Dibawa.
(Laporan dicabut) Kembali ke hati nurani.
Saya enggak tega (lihat anaknya), terlebih ini bulan puasa," jelas Yeni.
Sebelum mencabut laporan, Yeni sempat berkonsultasi dengan keluarga.
Dia ingin mengambil jalan terbaik seperti apa untuk kedua belah pihak.
"Pelaku sudah mengakui bersalah.