TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Halimah warga Cepiring terpaksa kembali menggadaikan emasnya guna mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
Kali ini, ia menggadaikan gelang emas 10 gram untuk mengambil uang senilai Rp 7 juta.
Nilai tersebut menjadi yang terbesar ia menggadai barang akibat pandemi virus corona yang berkepanjangan.
• Munadi Loncat dari Kasur Sambil Teriak Allahu Akbar saat Angin Puting Beliung Terjang Rumahnya
• Viral Kisah Ali 3 Tahun Jadi ABK Kapal Tuna Jepang, 10 Jam Berdiri Angkat Ikan 200 Kilogram
• Viral Mbah Slamet Diseret dari Mushola, Dilaporkan ke Ganjar Pranowo, Ini Fakta Sebenarnya
• Patung Didi Kempot Diusulkan Dibangun di Stasiun Balapan, Wali Kota Solo: Boleh, Gampang
Halimah mengatakan, sulitnya mencari pekerjaan membuat ia kembali memasukkan perhiasannya untuk digadai.
Katanya, uang senilai Rp 7 juta yang bisa ia terima akan dipergunakan untuk mencukupi beberapa kebutuhan keluarganya.
Selain kebutuhan makan, uang tersebut juga dipergunakan untuk membayar sejumlah uang kuliah anak pertamanya.
Sementara 2 anak lainnya yang masih duduk di bangku sekolah SMA dan SMP hanya memerlukan sebagian kecil dana yang ada selama belajar dari rumah.
"Sebenarnya saya sering gadai, tarik ulur untuk kebutuhan anak.
Ini saya masukkan lagi terbesar biasanya tidak segini (10 gram)," ujarnya di Kendal, Minggu (10/5/2020).
Lebih lanjut, Halimah mengandalkan panenan tanamannya guna menebus barang yang ia gadai.
Hanya saja, hasil panen yang ia tunggu belum bisa dipastikan kapan waktunya, bisa beberapa minggu lagi atau 1 bulan ke depan.
Dirinya hanya ingin mencukupi kebuhan keluarganya semampu yang ia bisa.
"Nebusnya nanti nunggu panen yang penting uang ada dulu, kebutuhan banyak baru dipikirkan untuk menebusnya," ujarnya.
Selain Halimah, ratusan orang di Kendal mendatangi kantor Pegadaian setiap harinya.
Kebanyakan dari mereka melakukan gadai atau memperpanjang masa gadainya, sebagian lainnya melakukan penebusan barang yang digadai.