TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Musik keroncong kerap dianggap musik orang tua dengan alunan nadanya yang bikin kantuk.
Namun, di tangan seniman Koko Thole, langgam keroncong digubah agar bisa digemari anak muda tanpa meninggalkan pakem yang telah dianut.
Pria asli Magelang Jawa Tengah itu pun ingin keroncong tidak hanya dihidupi dan menghibur masyarakat yang sudah berusia setengah abad lebih.
• Oknum Kodim 0733 BS Semarang Emosi Dihentikan karena Tak Pakai Masker, Bentak PM & Acuhkan Kapolsek
• Gowes Maut, Warga Banyumanik Tewas Tabrak Pagar Rumah Naik Sepeda Mini: Pernah Stroke
• Jambret Incar Tas Belanjaan Emak-emak di Pedurungan Semarang Depan Rumah Pak RT
• Ditelepon Mendapat Hadiah dari Bank, 10 Nasabah Bank Kehilangan Ratusan Juta
Keinginnya itu pun dicurahkannya ke lagu ciptaannya yang berjudul Keroncong Goyang.
Lirik berisi harapan agar keroncong bisa dinikmati semua kalangan dan berbagai level umur.
"Liriknya seperti ini 'ini keroncong goyang, di gunung di kampung di mana saja, di kota dan di desa semua senang'. Semua orang mampu menikmati, tua dan muda bisa terhibur dengan dengan keroncong goyang," ucap Koko, Selasa (12/5/2020).
Lagu Keroncong Goyang akan dia bawakan saat Konser Amal Daring Peduli Jateng pada Sabtu 16 Mei 2020 pukul 20.00-22.00 WIB.
Tak heran kenapa ia selalu mendukung anak muda atau pelajar untuk belajar musik keroncong.
Ia pun rela meluangkan waktunya untuk mengajari mereka.
Di akun Youtube Koko Thole, di satu video ia terlihat memberikan kursus musik keroncong kepada para pelajar.
Tagar #anakmudasukakeroncong pun ditulisnya di video tersebut.
Oleh karena itu, ia pun menganggap musiknya bergenre keroncong progresif yang lebih nge-beat dan anak muda banget.
"Saya punya tujuan utama, agar keroncong bisa berkembang bagus dan disukai banyak orang."
"Bukan keroncong yang selama ini menjadi anggapan banyak orang, maraih ngantuk (bikin ngantuk)."
"Prinsipnya, digemari anak muda."