Itulah jadwal imsakiyah untuk wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, Rabu, (13/5/2020).
Untuk persiapan, Tribun Banyumas juga lampirkan jadwal imsak dan subuh hari berikutnya.
Waktu imsak dan subuh wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, Kamis, (14/5/2020).
IMSAK: 04:19 WIB
SUBUH: 04:29 WIB
Informasi jadwal imsakiyah dan salat ini berdasarkan data yang dihimpun dari laman resmi Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Niat puasa ramadan dan doa berbuka puasa lengkap dengan artinya.
Puasa menjadi kewajiban umat Islam yang harus ditunaikan di bulan Ramadhan.
Berikut doa niat puasa di bulan ramadan lengkap beserta artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONI HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Setelah menahan diri dari makan dan minum sejak terbitnya fajar, umat Islam akan berbuka puasa saat terbenamnya matahari (magrib).
Selain itu, Islam juga menganjurkan beberapa puasa sunah di antaranya puasa Senin Kamis, puasa Arafah, dan puasa Muharram.
Jika Anda sedang berpuasa, jangan lupa untuk membaca doa saat berbuka.
Berikut doa buka puasa dilengkapi latin dan artinya:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ALLAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AMANTU WA'ALA RIZKIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMARRA HIMIIN
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Dilansir oleh website nu.or.id, Pengasuh Pondok Pesantren Mathlaul Huda Ambarawa Pringsewu Kiai Mubalighin Adnan menjelaskan berbagai keistimewaan orang yang menjalankan ibadah puasa. Penjelasan tersebut disampaikannya saat mengisi Ngaji Ahad (Jihad) sore di aula gedung PCNU Pringsewu, Ahad (11/7).
Keistimewaan yang pertama, menurutnya, adalah kesempatan bertemu dengan Allah langsung tanpa perantara.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang menceritakan Nabi Musa.
Pada hadits tersebut disebutkan Nabi Musa dapat berkomunikasi langsung dengan Allah, menanyakan tentang keistimewaan yang dianugerahkan kepadanya.