TRIBUNJATENG.COM - Tim gabungan yang bertugas di cek poin Adiputro, perbatasan Kota Malang bagian utara mendapati mobil pikap asal luar daerah yang berusaha masuk ke Kota Malang, Senin (25/5/2020) dini hari.
Mobil pikap itu memuat enam orang.
Sebanyak tiga orang berada di ruang kemudi,
sedangkan tiga lainnya berada di bak bagian belakang.
Supaya tidak diketahui petugas, bak bagian belakang ditutupi dengan terpal.
• Adiknya Positif Corona, Via Vallen Curhat Perlakuan Orang: Kalau Ada yang Lewat Nyindir-nyindir
• 6 Drakor yang Tayang di TV Indonesia, Dibintangi Ji Chang Wook, Park Seo Joon hingga Lee Min Ho
• Ingat Remaja yang Jual Ginjal untuk Beli iPhone Baru? 9 Tahun Berlalu, Begini Kondisinya
• Kisah Para Penguji Spesimen Covid-19: Kerja 6 Jam Tanpa Makan dan Minum, Harus Menahan Buang Air
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto mengatakan, mobil pikap serta penumpangnya itu akhirnya diminta putar balik bersama para penumpangnya.
Hal itu berdasarkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sedang diterapkan di Malang Raya, termasuk Kota Malang.
Pengendara dari luar daerah dilarang masuk Malang Raya kecuali mereka yang sedang dalam tugas kerja dari instansinya.
"Setelah kami BAP, cek sesuai protokol Covid-19, langsung kami suruh putar balik," kata Handi, seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Handi mengatakan, pikap itu berusaha masuk ke Kota Malang secara sembunyi-sembunyi.
Apalagi, penumpang yang ada di bak belakang ditutupi dengan terpal.
"Ada tiga orang yang disembunyikan di belakang dengan ditutupi terpal.
Tanpa ada surat keterangan jalan,
lebih-lebih sudah ada indikasi dan modus masuk Kota Malang dengan sembunyi-sembunyi," ujar dia.
Berdasarkan plat yang tertera, mobil pikap itu berasal dari Sidoarjo.