TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Direktur RS Ananda Purwokerto dokter Widayanto menceritakan emak-emak dinyatakan positif corona kabur dari rumah sakit.
Kisah itu terungkap di sela virtual conference yang digelar Telkomsel Jateng & DIY kala penyerahan bantuan APD ke RS Ananda Purwokerto, Rabu (27/5/2020).
Dokter Widayanto diminta salah satu peserta virtual conference menceritakan hal paling berkesan dan sulit dilupakan selama menangani pasien positif corona.
• [CEK FAKTA] Viral Oknum Ibu Guru di Temanggung Mesum dengan Pemulung? Ini Pernyataan Polisi
• INGAT! Oknum Polisi Ngamuk karena Diingatkan Tak Pakai Masker Bikin Kapolri Geram, Ini Nasibnya Kini
• Tragis! Polwan Asik Selingkuh dengan Atasannya, Tak Sadar Anaknya Tewas Dalam Mobil Patroli
• Viral Hansip Marahi dan Jambak Pemuda yang Berkunjung Saat Lebaran di Bergas Semarang
"Jadi ada pasien melarikan diri dari rumah sakit kami."
"Itu bikin heboh 1 kabupaten."
"Tidak ada ada media yang tahu kejadian tersebut," ujar Widayanto mengawali ceritanya.
Kebetulan, sambungnya, pasien itu seorang ibu, atau bahasa kerennya emak-emak.
Widayanto melanjutkan keluarga ibu itu semula ada yang dinyatakan positif corona setelah melalui rapid test dan swab.
Sang ibu yang tak disebutkan identitasnya itu pun diduga sudah tertular.
"Ada gejala Pneumonia ringan."
"Kemudian ibu itu dirawat di RS Ananda Purwokerto, seperti PDP lainnya," tambah dia.
Selama perawatan itu Widayanto merasa semua berjalan normal.
Namun beberapa hari kemudian dia dikagetkan kabar ada pasien corona melarikan diri dari rumah sakit.
"Begitu sehat dikit, beliau naik tembok."
"Kami juga tidak tahu gimana larinya."
"Karena pintu-pintu itu terkunci."
"Setelah diusut, ternyata lewat jendela," tuturnya.
Pencarian itu, kata Widayanto, sempat membuat heboh masyarakat.
Selang beberapa saat, si emak-emak pun ketemu di rumahnya.
"Alhamdulillah, sudah ketemu waktu itu."
"Kami motivasi, akhirnya beliau berkenan kembali ke rumah sakit," urainya.
Setelah kembali, beberapa saat setelahnya hasil pemeriksaan menyatakan ibu itu sudah sembuh.
Hasil swab test pun menunjukkan negatif.
Namun, ibu itu disarankan tidak boleh keluyuran begitu saja.
Dia harus melalukan isolasi mandiri di rumah.
"Kemudian kami kembalikan ke rumah untuk isolasi mandiri."
"Ini yang sangat berkesan karena melibatkan 1 kabupaten."
"Peristiwa itu membuat panik, namun berakhir kelegaan," jelasnya diiringi gelak tawa para peserta virtual conference.
(*)
• Gegara SIKM, 9 Orang Penumpang di Stasiun Purwokerto Batal Naik Kereta Tujuan Jakarta
• 5 Orang Positif Corona Diduga Tertular Jenazah Almarhum Ayah
• PAD Kota Tegal Dipastikan Hilang Rp 500 Juta Efek Penutupan Pantai Alam Indah
• PKM Tahap 2 Kota Semarang Disiapkan Hendi Menuju New Normal Tanggal 8 Juni 2020