Ia menyebutkan jika pemerintah, polisi dan organisasi nirlaba termasuk organisasinya juga menyuplai kebutuhan bagi para wanita tersebut.
Namun beberapa wanita di rumah bordil tersebut mengatakan kepada CNN International jika bantuan yang mereka terima sama sekali tidak cukup.
Daulatdia, Bangladesh memiliki kompleks rumah bordil terbesar di dunia
Hampir 1.500 wanita dan perempuan hidup berjejalan dalam lokasi berukuran 12 ekar, atau 48562.3 meter persegi.
Mereka hidup dalam kondisi mengerikan, daerah kumuh yang sesak, lorong-lorong padat yang dipenuhi dengan gubuk-gubuk besi bergelombang.
Juga banyak toko-toko kecil dan selokan terbuka.
Banyak dari wanita itu melahirkan anak-anak mereka di dalam rumah bordil.
Para pengamat mengatakan saat ini ada 500 anak kecil di sana, termasuk 300 yang berumur di bawah 6 tahun.
"Kami tidak mendapatkan (makanan) apapun," ujar Nodi.
"Jika dilanjutkan, anak-anak ini akan mati kelaparan.
"Kami hanya bisa berharap virus ini akan segera pergi."
Beberapa wanita mengirim anak mereka hidup dengan anggota keluarga mereka atau di badan amal di luar rumah bordil tersebut.
Shurovi (22), lahir di rumah bordil Daulatdia dan sudah dikirim keluar dari lingkaran setan tersebut tetapi kembali ke rumah bordil dan menjadi PSK setelah pernikahannya hancur.
Tindakan itu dilakukan karena mereka tidak ingin anak mereka terjerat dalam kehidupan kelam yang mereka rasakan.
Nodi mengatakan ia juga tidak memiliki kontak dengan anak laki-lakinya yang sekarang berumur 11 tahun.