Berita Semarang

Sambut New Normal, Dinkes Kota Semarang Siapkan 5.000 Alat Rapid Test dan 12.500 Alat VTM

Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinkes Kota Semarang menunjukan alat swab test saat pemeriksaan di Paragon Mall beberapa waktu lalu.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang tengah mempersiapkan tatanan normal baru atau new normal.

Sejumlah organisasi pemerintah daerah (OPD) kini tengah menyiapkan inovasi atau upaya yang dapat diterapkan pada new normal nanti, termasuk Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, rapid test maupun swab test nantinya akan tetap dilakukan saat tatanan new normal. Pihaknya telah menyiapkan 5.000 alat rapid test.

Bayi Usia 9 Bulan di Kota Magelang Positif Corona, Diduga Terpapar dari Ayah yang Pulang Kampung

Hasil Rapid Test, Sopir Pribadi Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo Dinyatakan Reaktif Corona

Keinginan Dewi Perssik Bantu Kakek Aslan Dipersulit: Apakah Supaya Yayasan Kamu Lebih Naik?

Jalin Cinta dengan Pria 35 Tahun, Ayah Bunuh Putrinya saat Tidur Pulas secara Brutal

Balita Terpapar Corona di Solo Bertambah, Kini Ada Bayi Usia 2 Bulan Bertatus PDP

"Rapid test kami sudah menyiapkan lima ribuan. Itu hanya untuk new normal. Kalau rapid test yang kemarin-kemarin hampir 15 ribu sendiri," terang Hakam, Kamis (28/5/2020).

Selanjutnya, Hakam juga menyiapkan 12.500 alat virus transport media (VTM) untuk swab test pada tatanan new normal nanti.

Pihaknya memang lebih memperbanyak alat swab test dibanding rapid test.

Pasalnya, rumah sakit rujukan untuk pemeriksaan swab test di Semarang sudah semakin bertambah.

Saat ini, ada tiga rumah sakit rujukan pemeriksaan swab test yakni RSUP Dr Kariadi, RSUD KRMT Wongsonegoro, dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro.

"Dengan tiga itu, harapannya pasien bergejala, pasien dalam pengawasan (PDP) tetap tertangani, dan proses diagnostik apakah covid-19 atau negatif tetap dilakukan," tambahnya.

Hakam melanjutkan, petugas saat ini terus melakukan rapid test maupun swab test dengan menyasar tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, tempat nongkrong anak muda, serta tempat lain yang aktivitasnya tidak menerapkan protokol kesehatan secara maksimal.

"Rapid test adalah upaya kami menuju new normal. Kami harus memastikan area publik. Itu yang kami sasar duluan. Begitu new normal dimulai, di pusat hiburan atau apa kami menuju ke arah sana," sambungnya.

Begitu menemukan kasus positif di area publik, kata Hakam, Pemkot akan menutup area tersebut untuk dilakukan sterilisasi.

Sekaligus, petugas Dinas Kesehatan akan melakukan tracking atau penelusuran orang yang kontak dengan pasien covid-19.

"Kemarin di Java Mall. Jadi, ada tiga mall yang telah kami sasar. Paragon, Java Mall, dan Ada Swalayan. Kalau bisa nanti semuanya.

Kami akan agendakan ke tempat yang banyak orang dan tidak menerapkan protokol secara disiplin, termasuk pasar-pasar," paparnya.

Halaman
12

Berita Terkini