TRIBUNJATENG.COM- Atiqah Hasiholan mengaku keberatan dengan istilah new normal yang dipakai seluruh belahan dunia saat pandemi Corona belum berakhir.
Hal tersebut Atiqah Hasiholan di akun Instagramnya @atiqahhasiholan, pada Kamis (27/5/20).
Atiqah mengaku bingung dengan kehidupan bersosial dan kontak fisik terhadap manusia saat penerapan new normal.
Menurutnya, kehidupan ini menuju transisi untuk menuju normal kembali.
• Kata-Kata Menyakitkan Ini yang Bikin Nikita Mirzani Sangat Benci Barbie Kumalasari
• [CEK FAKTA] Viral Oknum Ibu Guru di Temanggung Mesum dengan Pemulung? Ini Pernyataan Polisi
• DETIK-DETIK Penangkapan Penyebar Video Syur Mirip Syahrini di Rumahnya Kediri
• Niatnya Susul Suami yang Sedang Berjudi, Nodi Malah Kena Tipu hingga Jadi PSK
Menurut Atiqah Hasiholan istilah new normal berkaitan erat dengan psikologi manusia.
Sehingga seharusnya kita semua berjuang menuju kehidupan normal bukan new normal lagi.
Atiqah Hasiohlan lantas mengatakan ia tidak mengkritik pemerintah karena istilah new normal berlaku di seluruh dunia.
Atiqah juga membantah dan mengatakan dirinya bukan penganut teori konspirasi.
"Ilmu saya belum sampai," tulisnya.
Atiqah mengatakan ia tidak ingin hidup normal seperti yang digencarkan oleh seluruh dunia.
Ia menyakini bahwa ini adalah sebuah fase transisi menuju normal kembali.
Tak hanya itu, Atiqah menjelaskan dirinya mempertanyakan penggunaan istilah new normal.
"Saya tidak mengkritik penerapan, dan saya pun hanya mempertanyakan ini kaitannya dengan kehidupan bersosial sekarang dengan penggunaan kata New Normal.
"Lucu juga baca komen2 dr 3 posting terakhir, ada beberapa yang commentnya ngalor ngidul ga sesuai sama konteks yang saya omongin, buat yang paham makasih ya," tulisnya.
Diketahui, seluruh belahan dunia yang mengalami pandemi virus corona berusaha memulihkan keadaan dengan istilah new normal.
Sementara, di Indonesia, soal kehidupan new Normal presiden Joko Widodo menyatakan, masyarakat harus meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan sebelum masuk ke dalam kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau kesiapan pusat perbelanjaan memasuki era new normal di Summarecon Mall, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5).
"Kita ingin sekali lagi masuk ke normal baru, tatanan baru dan kita ingin muncul kesadaran dan kedisiplinan kuat sehingga R0 (basic reproductive number) bisa kita tekan di bawah 1," ujar Jokowi.
Ia pun mengatakan, Indonesia harus tetap produktif namun tetap aman dari infeksi Covid-19.
Untuk itu ia meminta masyarakat mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan di ruang publik seperti mengenakan masker dan menjaga jarak fisik.
Personel TNI-Polri juga dikerahkan untuk memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan di ruang publik.
"Kita ingin TNI-Polri ada di setiap keramaian. Untuk lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yang telah kita sepakati lewat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," kata Jokowi.
"Kita ingin tetap produktif tapi aman Covid. Produkrif dan aman Covid," lanjut Jokowi.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut sebanyak 340.000 personel TNI-Polri akan dikerahkan untuk persiapan tatanan kehidupan baru atau new normal selama pandemi Covid-19.
"Anggota (TNI) Polri yang akan dilibatkan 340.000," kata Hadi seusai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan prosedur new normal di stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (26/5).
Menurut Hadi, 340.000 personel itu akan dikerahkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang sudah diputuskan.
Keempat provinsi yang dimaksud yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo.
Ada 1.800 objek yang akan dijaga di empat provinsi tersebut. Hadi menyebut, personel TNI-Polri akan memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona Covid-19, seperti memakai masker dan menjaga jarak fisik. Selain, kapasitas ruang publik atau tempat umum juga akan dibatasi.
Untuk tahap pertama penerapan new normal, menurut Hadi, mal atau pusat perbelanjaan akan dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung. Misalnya dengan kapasitas 1000 orang hanya boleh dikunjungi 500 orang saja.
"Ini kita awasi, kemudian tempat makan harusnya 500 hanya 200 saja," katanya.
Menurutnya, TNI akan berkoordinasi dengan Polri, gugus tugas dan pemerintah daerah dalam pendisiplinan masyarakat saat tahapan new normal nanti. Ia berharap dengan adanya pengawasan tersebut, masyarakat dapat beraktivitas, dan aman dari Covid-19.
"Oleh sebab itu saya mohon dukungan dari seluruh rekan-rekan untuk berhasilnya pelaksanaan pendisplinan protokol kesehatan tersebut mudah-mudahan 4 provinsi dan 25 kabupaten atau kota tersebut bisa turun sampai 0,7 sampai bawah lagi yang lebih bagus," ujarnya.
Hadi mengatakan bahwa peninjauan dilakukan untuk melihat secara langsung persiapan pendisiplinan masyarakat dalam mengikuti protokol kesehatan, saat 'new normal' nanti. Sehingga, masyarakat nanti bisa melaksanakan kegiatan dengan aman dari penyebaran Covid-19.
"Pelaksanaan pendisiplinan dilaksanakan bertahap seperti saat ini di tempat lalu lintas masyarakat, stasiun kereta, kemudian siang nanti rencananya presiden juga akan meninjau adalah tempat niaga khsusunya food hall di Bekasi dan tempat-tempat untuk mendukung kepentingan masyarakat seperti apotik, penjualan obat terus kita awasi," tuturnya.
Di sisi lain, PresidenJokowi berharap kehadiran personel TNI-Polri di ruang publik membuat masyarakat lebih tertib dan taat dalam mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona Covid-19. "Lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB," ujar Jokowi.
Bertambah
Di tengah rencana pemerintah menerapkan hidup new normal, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga Selasa (26/5) bertambah menjadi 23.165 kasus.
Demikian diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta.
"Terkonfirmasi positif Covid-19 naik 415 orang sehingga menjadi 23.165," ujar Yuri, Selasa.
Diketahui, jumlah total pasien positif pada Senin (25/5) yaitu 22.750 orang. Dari total 23.165 kasus, sebanyak 1.418 pasien meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 5.877 orang. Angka pasien sembuh didapat dari hasil penambahan selama 24 jam terakhir, yakni 235 pasien. (*)
• Viral Bocah Penjual Kerupuk Dibully, Dagangannya Berceceran di Lantai
• Hasil 100 Sampel Swab Test Corona di Paragon Mall Semarang Negatif
• 4 Polisi Amerika Dipecat Terlibat Kematian George Floyd, Lehernya Diinjak Dengkul Bikin Warga Murka
• Tragis! Polwan Asik Selingkuh dengan Atasannya, Tak Sadar Anaknya Tewas Dalam Mobil Patroli