TRIBUNJATENG.COM - Dalam dua hari ini, lonjalan kasus positif Corona di 7 kabupaten/kota di Solo Raya naik tajam.
Tercatat ada belasan kasus positif Covid-19 khususnya yang terjadi pada Selasa (2/6/2020).
Namun kasus meroket usai Solo dan Klaten mengumumkan ada sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) positif pada Senin (1/6/2020).
• Menag Perbolehkan Rumah Ibadah Dibuka Kembali, Bagaimana dengan Jateng? Ganjar: Nanti Dulu. . .
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
• Ini Alasan Ji Chang Wook Ambil Peran Dae Hyun di Backstreet Rockie, Drakor Terbaru Mulai 12 Juni
• 2 Gadis Remaja Kakak Beradik Dihamili Ayah Tiri, Terbongkar saat Kumpul Keluarga, Ini Pengakuannya
Terlebih dari pantauan TribunSolo.com, melonjaknya kasus di Solo Raya dibarengi dengan aktivitas di jalanan yang semakin padat selama beberapa hari meskipun Solo Raya tidak masuk 102 daerah di Indonesia yang jalani 'new normal'.
Berikut ini fakta-fakta lonjakan kasus di Solo Raya :
1. 5 Kasus Positif Langsung di Solo
Sebanyak 5 aparatur sipil negara (ASN) atau PNS di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo positif Covid-19, Senin (1/6/2020).
Padahal besok 2 Juni 2020 dipastikan para abdi negara itu akan menjalani kerja pertama usai kerja di rumah selama pandemi Corona.
Mereka terkonfirmasi seusai menjalani uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih menyampaikan kelima PNS di lingkungan Pemkot itu berdomisili di luar Kota Solo.
Adapun sebanyak 4 orang sebagai tenaga kesehatan dan 1 PNS di bagian non kesehatan.
"Karanganyar dua, Sukoharjo dua, dan Klaten satu," tutur dia kepada TribunSolo.com.
Siti menjelaskan satu orang yang bekerja di Dinas Sosial sebelumnya sempat mengikuti uji rapid test di Grha Wisata Niaga, Solo, Kamis (28/5/2020).
Uji rapid testnya menunjukkan hasil yang reaktif dan dirinya telah melakukan karantina mandiri sebelum akhirnya hasil swab keluar.
"Yang tenaga kesehatan orang tanpa gejala (OTG)," jelas Siti.
Siti menegaskan tenaga kesehatan Pemkot Solo yang bertugas telah dibekali alat pelindung diri lengkap sesuai dengan standar penanganan Covid-19.
"Alat pelindung diri yang dipakai sudah baik dan sesuai standard," tegasnya.
Siti mengatakan pihaknya akan melakukan tracing terhadap lima orang tersebut guna memastikan riwayat terpapar mereka.
Untuk tracing, Pemkot Solo akan berkoordinasi dengan sejumlah Pemerintah Kabupaten, di antaranya Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar.
"Kita belum tahu mereka terpapar di mana, apakah waktu berbelanja, apakah terpapar di tempat tinggalnya, terpapar di jalan saat apa, kita belum tahu," katanya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah meminta rekan kerja yang diduga pernah kontak dengan para tenaga kesehatan tersebut telah diminta untuk karantina mandiri.
Sebanyak kurang lebih 40 rekan kerja tenaga kesehatan tersebut kini menjalani karantina mandiri sembari menunggu jadwal uji rapid test.
"Yang pernah kontak, saya minta karantina mandiri, oleh karena jumlah tenaga kesehatan yang dipunyai Pemkot berkurang, maka puskesmas tidak semua lini dibuka," terang Siti.
"Terpenting, rantainya kita putus, kita mencari sumber penularan bukan akan menyalahkan tetapi akan mencari kira kira siapa yang pernah kontak," tambahnya.
Dampaknya, empat puskesmas pembantu di Kota Solo akan ditutup sementara waktu.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan penutupan sementara puskesmas pembantu itu juga dalam rangka persiapan new normal.
Empat puskemas pembantu tersebut, diantaranya 2 puskesmas pembantu di daerah Mojosongo, dan 2 puskesmas pembatu di daerah Semanggi.
"Besok ada empat puskesmas pembatu yang ditutup untuk persiapan new normal," kata Rudy.
"Ditutup untuk disemprot disinfektan," tegasnya.
2. Dua Hari Dua Kasus di Klaten
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten mengumumkan penambahan satu pasien Covid-19, Selasa (2/6/2020).
Padahal sehari sebelumnya seorang PNS dari Kecamatan Juwiring yang bekerja di Solo juga dinyatakan positif Corona.
Juru Bicara Satgas Gugus Percepatan Penanganan Pencegahan Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, menyampaikan penambahan satu pasien Covid-19 berasal dari Kecamatan Karanganom.
"Hari ini tambah 1 pasien terkonfirmasi positif Covid-19," kata Cahyono kepada TribunSolo.com
Cahyono mengungkapkan identitas pasien adalah seorang perempuan, berinisial IN (57).
"Pasien IN berasal dari Kecamatan Karanganom," ucap Cahyono.
Lebih lanjut dia menjelaskan jika pasien ini diduga tepapar saat bekerja.
"Pasien IN merupakan wiraswasta, jadi diduga pasien IN terpapar ketika bekerja," ujar Cahyono
Sebelumnya pasien IN telah mengikuti rapid test pada Jum'at (22/5/2020) dengan hasil reaktif dan dilanjutkan dengan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Tanggal 29 dan 30 Mei pasien IN melakukan test swab dan memperoleh hasil positif," tuturnya.
Saat ini pasien IN sedang menjalani perawatan di RSD Bagas Waras
“Pasien IN dalam kondisi yang baik dan stabil," tutur Cahyono.
"Satgas sudah melakukan tracing atau pelacakan kepada orang-orang yang pernah kontak dengan pasien dan akan segera dilakukan rapid test," terang dia.
Dengan penambahan satu positif Covid-19, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 keseluruhan menjadi 24 orang
"Dari total 24 orang, yang dirawat saat ini berjumlah 8 orang dan 12 orang sembuh," tandasnya.
3. Pertahanan Wonogiri Jebol
Sempat zero Covid-19, Kabupaten Wonogiri kini ada dua kasus positif muncul, Selasa (2/6/2020).
Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo, tambahan kasus positif virus Corona ini setelah hasil swab test kedua orang.
Kedua orang berinisial S (47) warga Kecamatan Giritontro dan D (25) warga Kecamatan Purwantoro dengan jenis kelamin laki-laki.
"S merupakan ABK Kapal Pelni yang pada tanggal 19 Mei kemarin melakukan tes kesehatan untuk persyaratannya aktif bekerja," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa (2/6/2020).
Pada rapid test tanggal 19 Mei di Jakarta itu, hasilnya reaktif.
"Harusnya ditindak lanjuti di Jakarta karena rapid test-nya reaktif," ucapnya.
"Tapi sampai tanggal 25 Mei yang bersangkutan sampai kembali ke Wonogiri belum ada tindak lanjut dari hasil rapid test," jelasnya.
Sehaat kembali ke Wonogiri, Gugus Tugas langsung menindaklanjuti hasil rapid test tersebut dengan melakukan swab test.
"Semalam hasilnya sudah keluar dan positif Covid-19," terangnya.
Sementara untuk D, diketahui dia merupakan alumnus Ponpes Temboro di Magetan, Jawa Timur.
Dalam aktivitasnya, dia juga pernah mengikuti acara keagamaan di Blora, Jawa Tengah.
"Kita masih belum mengetahui di masuk kluster Temboro atau Blora," ucapnya pria yang akrab di sapa Jekek itu.
Gugus Tugas kemudian melakukan tracking terhadap keluarga dan orang yang pernah melakukan kontak erat dengan kedua orang itu.
"Dari hasil tracking kami, alhamdulillah hasilnya non reaktif semua," tandasnya.
Adapun selama terekam di website resmi, Wonogiri selama berminggu-minggu ini hanya mencacatkan 10 kasus.
Maka dengan tambahan dua kasus itu, saat ini di Wonogiri ada 12 kasus orang positif Corona.
Bahkan belum lama ini seluruh kasus positif sembuh sehingga menjadi zero kasus.
4. Nol Kasus di Karanganyar Sirna
Kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar kembali bergerak di tengah viralnya keramaian Tawangmangu, meski sebelumnya sempat tidak ada penambahan selama kurang lebih sepekan terakhir.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengungkapkan sebanyak 2 warga karanganyar kini terkonfirmasi positif Covid-19.
Keduanya berprofesi sebagai tenaga kesehatan (nakes) di Solo.
"Ada dua positif baru, tapi mereka dirawat di Solo," papar Juliyatmono, Selasa (2/6/2020).
"Mereka bekerja di Solo," katanya.
Nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut berjenis kelamin perempuan, masing-masing berasal dari Kecamatan Jaten dan Karanganyar.
Saat ini kedua nakes itu sudah diberikan perawatan di Rumah Sakit Bung Karno dan RSUD Dr Moewardi, Solo.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar sudah melakukan tracing kepada orang-orang yang diduga mempunyai riwayat kontak dengan keduanya, tak terkecuali keluarga.
Sebanyak 15 orang anggota keluarga kedua nakes telah menjalani uji swab.
"Nanti tunggu hasilnya," kata Juliyatmono.
Dengan adanya tambahan dua pasien positif corona tersebut, kasus Corona di Karanganyar saat ini tidak lagi nol Corona.
5. Sukoharjo Kokoh 3 Besar Jateng
Jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo bertambah dua orang, Selasa (2/6/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati menyampaikan tambahan dua kasus ini merupakan tenaga kesehatan (nakes).
Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah uji swab polymerase chain reaction (PCR) menujukkan hasil positif.
"Ada tambahan dua kasus, dan kesemuanya nakes," katanya kepada TribunSolo.com.
Dua nakes tersebut masing-masing dari Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, dan Mancasan, Kecamatan Baki.
Yunia mengungkapkan, dua nakes tersebut bertugas di wilayah Karesidenan Surakarta, hanya saja lokasinya yang berbeda.
Mereka diduga tertular Covid-19 saat menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan.
"Nakes dari Kecamatan Grogol dirawat di RSDM (Rumah Sakit Dr Moewardi) dan nakes dari Kecamatan Baki dirawat di RSBK (Rumah Sakit Bung Karno) Surakarta," terangnya.
Menurut Yunia, sebelum positif Covid-19, kedua nakes ini sama sekali tidak mempunyai gejala yang mengarah ke suspect Corona.
Kendati demikian, sebagai evaluasi kondisi umumnya, kedua nakes tersebut dirawat di rumah sakit rujukan di Solo.
Dengan bertambahnya dua pasien ini, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sukoharjo berjumlah 73 kasus.
Yakni 12 orang menjalani isolasi mandiri, 18 orang karantina di rumah sehat, 4 orang rawat inap, 35 orang sembuh, dan 4 meninggal dunia.
Jumlah PDP sebanyak 21 orang, dengan rincian 6 orang menjalani isolasi mandiri, 10 orang rawat inap, dan 5 orang meninggal dunia.
Sementara untuk kasus ODP sebanyak 660 orang dengan rincian 31 orang jalan isolasi mandiri, 5 orang masih rawat inap, 622 orang selesai dilakukan pemantauan, dan 2 orang meninggal dunia.
Untuk jumlah OTG sebanyak 583 orang, yang kesemuanya kasus lama, serta 400 orang selesai pemantauan.
6. Tambahan 2 Kasus di Sragen
Selama 9 hari sempat nihil kasus, kini di Kabupaten Sragen muncul lagi dua orang yang positif Corona.
Menurut Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, penambahan dua kasus baru merupakan kuli di Pasar Kobong Semarang dan pasien positif perempuan seorang tenaga medis (nakes).
"Satu kasus ialah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen seorang kuli dari Klaster Pasar Kobong dan satu ialah nakes yang bekerja di RS Ortopedi Solo," terang Yuni, Selasa (2/6/2020).
Yuni melanjutkan kuli tersebut berasal dari Kecamatan Tanon sementara nakes yang bekerja di RS Ortopedi Solo merupakan warga Kecamatan Gemolong.
"Nakes ini pulang ketika Idul Fitri dan berlebaran bersama keluarga ya otomatis kita melakukan tracing semua yang sudah bertemu dengan nakes ini," kata Yuni.
Meskipun penambahan dua kasus Yuni menyampaikan angka kesembuhan di Sragen telah mencapai 32 orang dan satu meninggal dunia.
Kini total pasien positif Covid-19 di Sragen menjadi 9 orang.
Lima merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) Klaster Gowa dan Klaster Temboro, tiga di rawat di RSUD Solo dan satu di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
"Kesiapan RS kami siap, angka kematian kami tekan begitu rendah. Tidak gugus tugas di tingkat Kabupaten Sragen saja yang bekerja tapi di tingkat desa juga," kata Yuni.
Sementara itu hasil rapid test massal yang dilakukan di Kecamatan Sambirejo kemarin satu orang dinyatakan reaktif Covid-19.
Hasil tersebut berdasarkan uji Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen yang keluar, Senin (1/6/2020).
Sementara itu yang mengikuti pemeriksaan Rapid Test sebanyak 289 orang dan selebihnya 288 orang dinyatakan non reaktif Covid-19.
"Satu orang reaktif ini pernah menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang merupakan Pelaku Perjalanan (PP) dari Jakarta dua bulan lalu," kata Kepala DKK Sragen Hargiyanto.
Hargi menambahkan satu warga reaktif Covid-19 tersebut hari ini akan dilaksanakan pemeriksaan swab test.
Selain itu mengantisipasi penyebaran, dirinya juga sudah melakukan Rapid Test kepada anggota keluarga.
7. Akibat Buka Kafan di Boyolali
Satu dari sejumlah orang yang sempat membuka kain kafan dan mandikan jenazah pasien positif Covid-19, kini terinfeksi Corona di Kabupaten Boyolali.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, menjelaskan, terjadi penambahan 1 orang positif Covid-19 per 31 Mei 2020 seperti yang terekam oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Penambahan 1 orang positif Covid-19 merupakan satu keluarga dengan pasien sebelumnya dari klaster Jakarta.
Mengingat satu orang positif Covid-19 berisinial FT asal Kecamatan Sambi itu sempat membuka kain kafan dan memandikan jenazah pasien sekitar 14 Mei 2020 yang datang dari Jakarta.
"Betul, Kabupaten Boyolali terjadi tambahan satu orang positif, " ungkap Lina kepada TribunSolo.com, Senin (1/6/2020).
"Dari satu tambahan kasus baru tersebut, masuk daftar klaster Jakarta," kata Lina.
Lebih lanjut Lina mengatakan, satu tambahan pasien positif Covid-19 ini merupakan satu keluarga dengan pasien sebelumnya yang pernah dinyatakan positif Corona tetapi meninggal dunia di Jakarta.
"Jadi tekait pemakaman jenazah dari Jakarta, dimakamkan di Boyolali yang positif Covid-19 itu," ucap Lina.
Adapun FT menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Boyolali.
Pihaknya pun melakukan tracing atau pelacakan siapa saja yang kontak erat dengan keempat pasien tersebut.
"Kami segera melakuan tracking untuk mencari yang kontak erat dengan pasien," ujar Lina.
Selain terjadi penambahan, juga ada satu pasien sembuh asal Kecamatan Ngemplak.
Pasien berinisial JS merupakan pasien Covid-19 di Kabupaten Boyolali.
"Dia merupakan pasien 02 di Kabupaten Boyolali," tuturnya.
Dengan penambahan 1 orang yang positif dan pasien sembuh, jumlah pasien positif di Kabupaten Boyolali berjumlah 26 orang
Dari total 26 orang, yang telah dinyatakan sembuh 14 orang, yang masih menjalani perawatan 11 orang dan meninggal 1 orang. (*)
• 181 Pilot Garuda Indonesia Kena PHK Per 1 Juli, Surat Dikirim Tengah Malam
• Satpam Cantik Asal Patihan Sragen Hilang, Sepatu Korban ditemukan di Pinggir Sungai Bengawan Solo
• Menag Perbolehkan Rumah Ibadah Dibuka Kembali, Bagaimana dengan Jateng? Ganjar: Nanti Dulu. . .
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Fakta-fakta 2 Hari 15 Orang Positif Corona, Lonjakan Kasus di Solo Raya Akibat Jalanan Mulai Ramai?