TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sekda Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono membantah Pemkab Semarang lalai terkait tak mendapatkan paket bansos dari Pemprov Jateng.
Menurut Gunawan, Pemkab sudah melaporkan data penerima bantuan terdampak corona sejak April 2020.
"Pada minggu pertama April, atas perintah Gubernur Ganjar Pranowo, kami diminta segera melaporkan data korban corona Kabupaten Semarang."
• UPDATE: Pemakaman Kompol Widodo Ponco Susanto Dipimpin Kapolres Purbalingga AKBP Muchammad Syafii
• 2 Gadis Remaja Kakak Beradik Dihamili Ayah Tiri, Terbongkar saat Kumpul Keluarga, Ini Pengakuannya
• Daniel Mananta Akui Kebodohannya saat Berpacaran dengan Marissa Nasution: Dia Adalah Trofi Gue
• Penampakan Pocong Gegerkan Warga Purbalingga, Polisi hingga Ahli Spiritual Ikut Memburu
"Diminta hari itu juga mengusulkan data by name by address," jelas Gunawan, ditemui di kantornya, Rabu (3/6/2020).
Maka ia langsung berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Semarang mengumpulkan data tersebut.
Pihaknya menggunakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebagai data acuan penerima bantuan sosial.
Sebab data tersebut sudah by name by address.
"Data itu ada 90 ribuan nama.
Kami juga menambahkan ada 20 ribu nama masyarakat Kabupaten Semarang terdampak corona di luar DTKS," paparnya.
Dari 90 ribu nama sesuai DTKS, Gunawan menjelaskan yang mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT) dari Kemensos tercatat 45 ribu nama.
Kemudian Kemensos juga memberi tambahan kuota bantuan sosial kepada 16 ribuan lainnya.
"Sehingga data DTKS yang belum mendapatkan bantuan, 28 ribuan, ditambah data di luar DTKS yakni 20 ribu, menjadi jumlahnya 48.335."
"Data itu yang kami kirim ke Pemprov Jateng," jelasnya.
Namun Gunawan mengatakan pihaknya tak mendapatkan informasi kapan paket bansos dari Pemprov akan dikirim.
Ditambah, Kemensos selanjutnya kembali menambah bantuan sosialnya lewat perluasan bantuan sosial tunai (BST) kepada 28 ribu warga Kabupaten Semarang.