TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Dukuh Purwosari dikagetkan kabar salah satu warganya yang sudah meninggal dinyatakan positif corona di Kota Semarang.
Kabar itu datang terlambat.
Jenazah si pasien telah dimakamkan warga setempat.
• Satpam Cantik Asal Patihan Sragen Hilang, Sepatu Korban ditemukan di Pinggir Sungai Bengawan Solo
• Kecelakaan Maut Truk Cabai Remuk Tabrak Bak Tronton di Tol Salatiga, Sopir Tewas Kernet Luka Lecet
• 2 Gadis Remaja Kakak Beradik Dihamili Ayah Tiri, Terbongkar saat Kumpul Keluarga, Ini Pengakuannya
• Suasana Pernikahan Mualaf Fitria Yusuf Putri Jusuf Hamka Penjual Nasi Kuning dan Bos Perusahaan Tol
Dilansir kompas.com, belasan warga Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah harus mengisolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Mereka memiliki riwayat pernah berkontak dengan pasien positif virus corona (Covid-19) yang meninggal.
Pasien positif corona berinisial T asal Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan yang meninggal itu memiliki riwayat tinggal di Semarang yang merupakan zona merah Covid-19.
Plt Camat Bayat, Kelik mengatakan, pasien yang merupakan warga Purwosari, Ngerangan tersebut selama ini tinggal di Semarang.
Lebaran kemarin, katanya, pasien pulang ke Klaten untuk bersilaturahmi dengan keluarganya.
"Lebaran selesai pasien ini pulang lagi ke Semarang."
"Informasinya sakit ginjal."
"Jadi, pada saat dirawat di rumah sakit penanganannya biasa saja tidak di ruangan isolasi," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Jenazah pasien T dibawa mobil ambulans dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang menuju Klaten.
Jenazah pasien T tidak dibawa ke rumah duka dan langsung dibawa ke pemakaman.
Pihak rumah sakit hanya meminta warga untuk menyiapkan disinfektan.
Warga juga tidak curiga dengan kedatangan jenazah pasien T tersebut di makam.