Berita Internasional

Kim Jong Un Muncul Lagi, Tertawa dan Terapkan Social Distancing Saat Pimpin Rapat

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam gambar yang dirilis oleh kantor berita Korea Utara (KCNA) pada 8 Juni 2020, nampak Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un tersenyum saat dia menghadiri rapat ke-13 Politbiro Partai Buruh.

TRIBUNJATENG.COM, PYONGYANG - Semangat Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tampaknya tengah bagus ketika dia terlihat tertawa saat memimpin rapat politbiro Partai Buruh.

Tak hanya itu, dalam foto yang dirilis oleh media pemerintah, Kim tampak menerapkan social distancing dalam kemunculan perdana setelah beberapa pekan absen.

Kim Jong Un, yang beberapa pekan tidak muncul, duduk dengan jarak sekitar dua meter dari stafnya yang lain dalam pertemuan di Pyongyang.

Putra Jokowi Gibran Batal Jadi Calon Wali Kota Solo Tunggal, Achmad Purnomo Ditolak PDIP Undur Diri

Kronologi Kecelakaan Truk Tronton Vs Pemotor Satria FU di Jalan Lingkar Ambarawa Semarang, 1 Tewas

Rumah Mewah Rp 80 Miliar Milik Tukul Arwana Digerebek, Ada Apa?

Dampak Wabah Corona, Anggota Komunitas Telanjang Naik 100 Persen

Dilansir Sky News, Senin (8/6/2020), tampak dia duduk di meja bundar dikelilingi petinggi senior Korea Utara, seperti Choe Ryong Hae dan Pak Pong Ju.

Sementara diberitakan Daily Mirror, sang pemimpin tertinggi menerapkan social distancing, tetapi para pejabatnya duduk berdekatan.

Mereka juga tidak memakai masker selama rapat dan sama sekali tak menyebut mengenai wabah virus corona, di tengah klaim mereka bahwa sama sekali tak mendapatkan kasus.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam rapat ke-13 Politbiro Partai Buruh, dalam foto yang dirilis pada 8 Juni 2020. ((KCNA via REUTERS))

 "Rapat itu mendiskusikan isu krusial mengenai pengembangan ekonomi mandiri dan meningkatkan standar hidup orang banyak," ujar media pemerintah.

Ini adalah kemunculan perdana Kim setelah dia absen selama setidaknya dua pekan setelah dia memimpin rapat militer, yang membahas "pencegahan perang nuklir".

 Pada pertengahan April, dia sempat menghilang cukup lama, sekitar 20 hari, dengan terakhir dia memimpin rapat Partai Buruh pada 11 April.

Publik mulai menyorotinya ketika dia absen pada Hari Matahari, yaitu peringatan kelahiran kakek sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, pada 15 April.

Selama hampir tiga pekan absen itu, rumor mengenai kondisi kesehatan suami Ri Sol Ju mulai mengemuka, di mana dia disebutkan sempat parah.

Media yang dikelola pembelot Korea Utara menyatakan, Kim Jong Un mengalami kondisi parah setelah menjalani operasi kardiovaskular (jantung).

Kemudian, ada juga laporan yang menyatakan dia telah meninggal, dengan Kim Yo Jong, adik sekaligus penasihatnya, berpeluang menjadi penerusnya.

Ancam Korsel

 Pemerintah Korea Selatan langsung bersikap setelah adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, melontarkan ancaman.

Dalam pernyataannya, Seoul melarang para pembelot menerbangkan pesan anti-Pyongyang, beberapa jam setelah Kim adik mengancam akan membatalkan perjanjian militer.

Kim Yo Jong, sosok berpengaruh sekaligus penasihat Kim Jong Un, memberikan peringatan terkait hubungan Korea Utara dan Korea Selatan yang bisa membeku kapan saja.

Dua Korea kembali mencairkan hubungan setelah kakak Kim Jong Unbertemu Presiden Korsel, Moon Jae-in, sebanyak tiga kali sejak 2018 lalu.

Pemulihan upaya itu terjadi di tengah sikap pembelot Korut, yang menerbangkan balon ke perbatasan dengan pamflet berisi kritikan di dalamnya.

Dilansir AFP Kamis (4/6/2020), para pembelot itu menyebut rezim Kim melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan ambisinya akan nuklir.

"Pemerintah Korsel akan membayarnya jika mereka terus membiarkan situasi ini sembari menyiapkan berbagai dalih," ancam sang penasihat.

Perempuan yang diyakini berusia 32 tahun itu menyebut para pembangkang sebagai "sampah manusia", yang mengkhianati tanah airnya.

"Sudah waktunya untuk menyeret pemiliknya guna bertanggung jawab," kecam Kim Yo Jong dalam pernyataan yang dirilis oleh KCNA.

Beberapa jam kemudian, Kementerian Unifikasi Korsel melontarkan keterangan bahwa mereka berencana melarang selebaran yang dianggap sumber ketegangan di perbatasan.

"Segala tindakan yang bisa mengancam nyawa atau harta benda warga perbatasan harus dihentikan," kata juru bicara kementerian, Yoh Sang-key.

Penyebaran pamflet yang mengejek Pyongyang sejak lama menjadi isu yang dibahas oleh dua Korea.

Tapi melarangnya juga dianggap pelanggaran kebebasan berekspresi.

Meski begitu, Kantor Kepresidenan Korsel menyatakan, pamflet itu lebih banyak memberikan dampak yang negatif daripada positif.

Dilaporkan oleh Yonhap, pemerintahan Moon berusaha "menyikapinya secara halus" agar tidak sampai mengancam keamanan nasional.

Dalam ancamannya, Kim adik menyebut bakal membatalkan perjanjian militer yang diteken saat Moon berkunjung ke Pyongyang, dan menutup kantor perwakilan.

Namun, sebagian besar dari perjanjian itu memang sudah tidak dilaksanakan, sejak Korut memutuskan kontak dengan Negeri "Ginseng".

Pemutusan itu terjadi setelah pertemuan kedua Kim dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019 runtuh.

Sementara kegiatan operasional di kantor perwakilan sudah tidak aktif sejak wabah virus corona, dengan Korut menggelar puluhan uji coba senjata sejak perjanjian ditandatangani.

Adik Kim Jong Un itu juga mengancam bakal menutup dua proyek gabungan Korea, yakni Kawasan Industri Kaesong dan pariwisata Gunung Kumgang.

Keduanya merupakan sumber pemasukan bagi Korea Utara, namun dibekukan bertahun-tahun sejak mendapat sanksi karena uji coba senjata.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Lagi, Kim Jong Un Tersenyum dan Terapkan Social Distancing"

Inilah Pesan Terakhir Kapten Fredy Sepekan Sebelum Gugur Korban Helikopter TNI AD Jatuh di Kendal

Sejak Semalam Terjadi 9 Rentetan Gempa, BMKG Selidiki Kemungkinan Gempa Pembuka Selat Sunda

Ada Kasus Positif Covid-19, Hendi Tutup 1 Swalayan di Kota Semarang

80 Persen Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Ternyata Tanpa Gejala

Berita Terkini