TRIBUNJATENG.COM, CIAMIS – Warga kelimpungan ular piton yang disimpan di pos ronda kabur dari tempat penyimpanan.
Ular Piton atau sanca kembang dengan panjang tiga meter dan berat tujuh kilogram yang ditemukan dan ditangkap warga di selokan belakang rumah warga dekat Masjid Nurul Huda Lingkungan Bolenglang RT 01 RW 04 Ciamis, Kamis (4/6/2020) siang, sempat ditawar Rp 200 ribu.
Karena tawarannya tidak cocok, akhir ular tersebut disimpan di pos ronda.
• Panji Petualang Tangkap Ular King Kobra Raksasa Pembunuh Sapi, Lebih Gede dari Garaga
• Viral Petugas Damkar Wonogiri Kena Prank, Ini Reaksi Damkar Kota Semarang
• Sengketa Perbatasan, China Tambah Pasukan Berpotensi Picu Perang Nuklir dengan India
• Rumah Mewah Rp 80 Miliar Milik Tukul Arwana Digerebek, Ada Apa?
Sialnya, ular malah kabur yang hingga Senin (8/6/2020) belum ditemukan.
“Ularnya masih liar, kalau sudah kabur sulit ditemukan,” ujar Wahyu (50), warga RT 01 RW 04 Bolenglang kepada Tribun, Senin (8/6/2020).
Ular sanca yang cukup besar dan panjang tersebut keluyuran ke dekat permukiman warga diduga karena lapar mencari makan.
”Biasanya makan ayam, ikan atau tikus. Pas cari makan, ketangkap di selokan. Sempat disimpan di pos ronda, tapi malah kabur,” katanya.
Ular sanca kembang tersebut ditangkap Dedi (45) dan Deden (40) menggunakan bambu. Kemudian ular tersebut dimasukkan ke dalam karung.
Menurut Dedi, ular tersebut diduga bersarang di makam tengah (makam gegembung) yang kemudian keluyuran ke dekat pemukiman cari mangsa.
“Ditimbangnya juga di sini, beratnya 7 kilogram pas.
Masih liar, masih giras,” ujar warga lainnya.
Ada yang mau membeli Rp 200 ribu tapi tidak dilepas.
“Maunya Rp 500 ribu. Sempat ditenteng-tenteng dalam karung.
Akhirnya disimpan dalam peti,” katanya.
Peti berisi ular tersebut disimpan di pos ronda, tapi kemudian ular yang susah payah menangkapnya tersebut malah kabur.