Atau, panitia menyediakan paku dalam jumlah banyak yang mana akan menambah dana anggaran pilkada.
"Protokol kesehatan agar aman itu seperti apa? Jangan jauh-jauh misalnya paku untuk alat coblos. Intinya menghindari jangan sampai alat coblos dipegang banyak orang," katanya.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Jateng 13 (Pemalang, Pekalongan, Batang, Kota Pekalongan) ini menuturkan protokol kesehatan tidak hanya pada pelaksanaan pencoblosan, tetapi juga tahapan-tahapan yang akan dimulai kembali pada Juni ini.
Kebiasaan hidup baru atau new normal juga bakal terlihat saat kandidat pilkada melakukan tahapan kampanye. Dimana, mereka tidak boleh mengundang atau mengumpulkan massa.
Kampanye virtual atau melalui media massa bisa menjadi opsi kampanye saat new normal di tengah pandemi corona Covid-19.
"Seorang kandidat datang ke desa-desa, dia tidak bisa mengumpulkan banyak orang, maksimal 20 orang misalnya, sehingga yang lain bisa dilakukan secara virtual. Kondisi ini juga memungkinkan kandidat menambah logistik untuk kampanye," tuturnya.
Ia berharap KPU mensosialisasikan PKPU ke KPU di kabupaten/kota secepatnya. (mam)