TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Basarnas Cilacap melakukan pencarian atas tenggelamnya seorang nelayan yang hilang di perairan Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, pada Jumat (19/6/2020).
Korban diketahui bernama Wan Sodaransyah alias Karwan Betur (44), warga Grumbul Tapang Dengklok RT 1 RW 8, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan.
Korban diketahui berangkat melaut untuk mencari ikan di perairan Teluk Penyu pada hari Kamis (18/6/2020), sekitar pukul 04.00 WIB.
• Update Virus Corona Kota Semarang Terbaru, Pedurungan Tertinggi Tugu Nol Kasus
• Rapid Test Massal di Semarang, Positif Covid-19 Langsung Karantina, Indonesia Kasus Terbanyak ASEAN
• Sedang Kencing, Seorang Pria di Semarang Tiba-tiba Ambruk dan Pingsan, Ternyata Begini Keadaannya
• Harga Playstation 5 PS5 Versi Reguler dan Digital Bocor, Inilah Daftar 28 Game yang Bisa Dimainkan
"Akan tetapi pada pukul 07.00 WIB, korban tidak terlihat di atas perahunya sehingga perahu tersebut ditarik oleh nelayan lainnya ditarik ke daratan dalam kondisi tanpa awak,"
ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya kepada TribunBanyumas.com, Jumat (19/6/2020).
Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke pihak terkait dan diteruskan ke Basarnas KPP SAR Cilacap.
Terkait dengan informasi tersebut, Nyoman mengatakan pihaknya memberangkatkan satu regu Basarnas KPP Cilacap ke lokasi kejadian untuk mencari korban yang diduga tenggelam di perairan Teluk Penyu.
"Personel Basarnas tersebut dilengkapi dengan 'rescue car type 1', dua set pakaian hazmat, satu unit 'rigit inflatable boat 05', peralatan SAR air, dan peralatan pendukung lainnya," imbuhnya.
Basarnas akan melakukan penyisiran SRU (SAR Rescue Unit).
"Kita bagi menjadi dua yaitu kurang lebih 2 kilometer sampai Pantai Kemiren dan Arah Selatan kurang lebih 5 kilometer sampai Area 70 Cilacap," imbuhnya.
Sementara itu, analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan gelombang sangat tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan.
Terutama adalah wilayah Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk perairan Teluk Penyu Cilacap maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY.
Pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 19 Juni 2020 dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.
"Peringatan dini tersebut kami keluarkan karena tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 4-6 meter dan masuk kategori sangat tinggi sehingga berbahaya bagi pelayaran," pungkasnya. (TribunBanyumas/jti)
• Evaluasi New Normal di Banyumas, Kapolresta Whisnu Caraka Sebut Masih Temukan Kerumunan di Pertokoan
• Undip Siapkan Robot Wakili Wisudawan saat Acara Wisuda
• Irma Beri Motivasi ke Sesama Tunanetra Lewat Siaran Radio
• Tak Munculnya Akreditasi Sekolah Asal Menambah Permasalahan Proses PPDB