Berita Semarang

PPDB SMP Negeri Kota Semarang Hari ke-2, Orangtua Calon Siswa Datangi Sekolah Input Nilai Rapor

Penulis: Muhammad Sholekan
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa orangtua calon siswa yang mendaftarkan anaknya di SMPN 7 Semarang untuk melakukan pengisian data nilai rapor, Senin (22/6/2020).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP Negeri di Kota Semarang dimulai sejak 21-25 Juni 2020 secara online.

Alur pendaftaran PPDB yakni orangtua peserta didik memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) anak.

Secara otomatis sistem akan mencamtumkan nilai dan sebagainya.

Gading Marten Kaget saat Jenguk Gempi di Rumah Gisel: Kamu Jadi Peternak Ikan Cupang?

Mengintip Kekayaan John Kei, Rumah dan Mobil Harga Miliaran, Berseteru karena Masalah Tanah

Main ke Rumah Jessica Iskandar, Betrand Peto Kesal: El Barack Bicaranya Bahasa Inggris Terus

Viral Video Anggota Yonif Para Raider Tempeleng Jambret Sampai Pipis di Celana

Ketua PPDB SMPN 7 Semarang, Sugeng Harsono Wibowo menyampaikan dengan adanya pendaftaran secara online, orangtua tidak perlu datang ke sekolah.

Namun, dia tidak menampik bila ada orangtua atau calon peserta didik yang datang ke sekolah tentu dengan menaati protokol kesehatan.

"Satu calon peserta didik mendapatkan 4 pilihan sekolah.

Ketika mendaftar pada 2 sekolah, itu secara sistem akan terkunci di zonasi satu yakni berdasarkan kelurahan," ucapnya kepada Tribun Jateng, Senin (22/6/2020).

Untuk pilihan 3 dan 4, calon peserta didik boleh memilih di zonasi dua yang sudah ada daftarnya di dalam sistem.

Sugeng menyampaikan, untuk data calon siswa yang sudah mendaftar secara online di SMPN 7 sekitar 400 dengan kuota penerimaan sebanyak 224.

"Untuk yang diterima 224, kalau sudah memenuhi kuota, nanti di pengumuman penerimaan secara sistem akan menolak.

Jadi, sisanya nanti di bawahnya, kalau di bawahnya memungkinkan dia masuk ya akan masuk dan seterusnya," ucapnya.

Dia mengungkapkan, untuk kendala tidak ada. Hal itu karena dari sekolah asal sudah menginput nilai.

"Beberapa sekolah asal memang belum menginput nilai, jadi kami yang akhirnya yang menginputkan nilai.

Mungkin itu kendalanya, kalau yang lain sih tidak ada," tuturnya.

Kalau dari SD atau MI calon peserta didik sudah menginput nilai rapor, mungkin yang datang ke sekolah tidak begitu banyak.

Halaman
12

Berita Terkini