TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Semarang Zoo atau Taman Satwa Semarang kembali membuka operasi dengan berbagai wahana baru.
Pembukaan kembali kebun binatang ini tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, selama tutup tiga bulan, Semarang Zoo melakukan sejumlah pembenahan dan menyiapkan beragam wahana baru yang ada di Play-Play.
Adapun tiket masuk yang semula Rp 15 ribu, kini menjadi Rp 20 ribu. Biaya tersebut untuk tiket masuk ditambah bebas mencoba satu permainan di Play-Play Semarang Zoo.
"Selama tutup kami berusaha memperbaiki. Ada wahana baru Play-Play Semarang zoo.
Harga tiket naik tapi termasuk satu permainan di Play Semarang Zoo," sebut Iin, sapaan akrabnya, usai Re-opening Semarang Zoo, Rabu (15/7/2020).
Untuk layanan pembayaran, sambung Iin, pihaknya menyiapkan dengan metode pembayaran nontunai lengkap milai dari kartu tap cash, Link Aja, Gopay, OVO, dan DANA.
Pihaknya terus menyiapkan inovasi pembayaran nontunai guna mendukung penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
"Penjualan tiket secara online belum. Kami bertahap sementara pakai vanding machine dan pembayaran nontunai. Kedepan pakai online," tambahnya.
Iin melanjutkan, penerapan protokol kesehatan di Semarang Zoo dilakukan secara ketat. Protokol tersebut diterapkan sejak dari gerbang masuk. Pengunjung yang akan masuk diminta untuk cuci tangan di tempat yang telah tersedia.
Kemudian, petugas akan memeriksa suhu tubuh setiap pengujung. Seluruh pengunjung harus mengenakan masker dan tidak boleh berada dalam kondisi sakit.
Area antrean tiket masuk pun sudah diberi tanda jaga jarak antar pengunjung. Di beberapa titik area ticketing juga disediakan hand sanitizer.
Di setiap kandang hewan telah disediakan penanda untuk pengunjung agar tidak saling berdekatan ketika melihat hewan. Setiap bangku pun telah ditandai agar physical distancing diterapkan.
Penerapan protokol kesehatan juga dilakukan ketat tidak hanya di Semarang Zoo. Iin menegaskan, semua tempat hiburan dan wisata yang telah mendapatkan rekomendasi dari Disbudpar harus menerapkan protokol secara ketat.
Sejaih ini ada 140 tempat hiburan dan wisata yang mengajukan rekomendasi. Sebanyak 59 tempat telah mendapatkan rekomendasi.
"Pengawasan tempat wisata milik pemkot dan swasta sama. Milik pemkot kami buka terakhir karena kami ingin menyiapkan sebaik mungkin agar menjadi contoh yang baik," imbuhnya. (eyf)