Meski nantinya, ia menyadari tak 100 persen semuanya bisa di atur, khususnya di tingkat tataran grass roots alias akar rumput. Untuk itu, Danur berharap para pengurus suporter baik itu Panser Biru dan Snex bisa beegandengan tangan dengan Panpel untuk melakukan edukasi dengan korwil masing-masing.
"Karena suka tidak suka, kami harus memberitahukan kepada mereka aturan mainnya seperti apa. Kalau kami sudah melakukan edukasi, pasti tetap tidak bisa di atur 100 persen. Tapi yang jelas kami akan melakukan sosialisasi kepada mereka.
"Makanya ini butuh kerja keras bukan hanya panpel, tapi teman-teman korwil di suporter yang harus bekerja. Tentunya dibarengi teman-teman yang ada di sekitar. PKL, juru parkir, dan segala macam. Ini kita sosialiasi lebih berat dari melakukan pertandingan dengan penonton menurut saya. Saya yakin mereka akan merengsek ke dalam. Apalagi ini pertandingan yang ditunggu-tunggu masalahnya," jelasnya.
Danur mengatakan jangan sampai juga ada kasus suporter tak hadir di stadion namun menggelar acara nonton bareng.
"Jadi harapan kami, kalaupun nanti PSIS mengikuti Liga 1. Harapan kami teman-teman suporter bisa diajak bekerja sama tentunya. Karena kekhawatiran kami, dia tidak ke stadion tapi bikin nobar. Kan podo wae. Kekhawatiran kami juga tertuju pada badan liga, bukan kepada kami. Jadi hal ini tolong juga dipikirkan badan liga untuk menjadi catatan apakah liga ini bisa dimulai atau tidak," pungkasnya.