Berita Jateng

Anggota Komisi C DPRD Jateng : Persentase Serapan Belanja APBD Jateng Dinilai Belum Ideal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

anggota DPRD Jateng, Riyono

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Presiden Joko Widodo memanggil semua gubernur pada pekan lalu. Dalam pertemuan itu, presiden membeberkan angka-angka realisasi penyerapan anggaran daerah di seluruh provinsi.

Untuk Provinsi Jawa Tengah, disebut baru merealisasikan 27 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp 28,3 triliun.

Menanggapi serapan APBD Jateng tersebut, anggota Komisi C (Bidang Keuanga) DPRD Jawa Tengah, Riyono, menuturkan APBD bertujuan untuk mendorong perekonomian, sehingga harus segera dibelanjakan.

Persentase serapan belanja APBD Jateng dinilai belum ideal.

"Kondisi ekonomi kita sedang sangat berat, pemprov harus segera menyegerakan belanja APBD untuk memberikan stimulan ke sektor swasta. Serta mengungkit perekonomian daerah," katanya, Kamis (23/7/2020).

Menurutnya, di tengah pandemi virus corona Covid-19, kondisi ekonomi di Jawa tengah tergoncang. Ekonomi hanya mampu bertumbuh sebesar 2,6 persen.

Artinya, kata dia, pergerakan ekonomi di tengah masyarakat melambat. Lalu terjadi penurunan kinerja industri yang disertai melemahnya daya beli masyarakat.

"Saat ini mencari sumber anggaran di luar APBD sangat susah. Pandemi ini menyebabkan aktifitas ekonomi melambat, pemerintah harus lebih agresif dalam belanja APBD" ujar legislator dari Fraksi PKS ini.

Sehingga, ia berharap kepada Pemprov Jateng agar betul-betul bekerja secara maksimal demi kesejahteraan rakyat di tengah pandemi coronavirus disease 2019 ini.

Riyono menyatakan kondisi saat ini memaksa rakyat dan pemerintah harus bekerja keras menghidupkan ekonomi. Karena lambatnya ekonomi ini berdampak pada naiknya angka kemiskinan.

"Jumlah rakyat miskin semakin bertambah, terdapat 4.020.056 masyarakat miskin per-Juni 2020. Atau naik 340 ribu dari 2019 yang berjumlah sekitar 3,68 juta," jelasnya.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jateng itu juga menyampaikan angka pengangguran di Jawa Tengah terus bertambah.

Ia mengkhawatirkan pengganguran dan kemiskinan ini berdampak kondisi sosial yang menjadi rawan kriminalitas.(mam)

Prakiraan Cuaca BMKG, Kabupaten Batang Jumat 24 Juli 2020 Berawan Sepanjang Hari

Jadwal Bola Liga Inggris Pekan Terakhir, Norwich Degradasi, Watford dan Bournemouth Menanti Mukjizat

Brigjen Pol Benny Sebut BNNP Singgung Penyalahgunaan Tembakau Gorila Di Kabupaten Purbalingga

UPDATE: Kondisi Terbaru Catherine Wilson di Penjara: Mental Down karena Kaget

Berita Terkini