Berita Viral

Viral Postingan Guru Makan Gaji Buta saat Pandemi, Eka Bandingkan dengan Penghasilan Ojek

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasutri melakukan klarifikasi dan meminta maaf mengakui kesalahannya didepan pengurus DPC PGRI Muara Enim, di aula Mess PGRI Muara Enim, Senin (27/7/2020).

TRIBUNJATENG.COM - Viral unggahan akun milik pasangan suami istri di Facebook yang berisi ungkapan soal guru makan gaji buta di tengah pandemi covid-19.

Unggahan tersebut ternyata memicu perhatian dan dianggap menyinggung para guru.

Pasutri tersebut bernama Fevi Eka Syaputra (38) dan Metaria (36) warga BTN Air Paku, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, mengklarifikasi dan meminta maaf.

Didampingi keluarga besarnya, diakui bahwa akun tersebut adalah milik Fevi Eka Syaputra bukan milik istrinya. 

Mereka mengaku iri dengan penghasilan guru.

Hasil Swab Mandiri Purnomo Ternyata Negatif: Saya Tidak Terkena Covid-19, Alhamdulillah

Sukam Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Depan Pasar Gading Sragen, Luka Sobek di Kepala

Film Qasem Soleimani Akan Diproduksi, Simbol Sejarah dan Perjuangan di Timur Tengah

Heboh Hanggar Raksasa Rahasia Tempat Alien dan UFO di AS Tiba-tiba Hilang Tanpa Jejak 

Begitu juga yang memposting tentang guru makan gaji buta.

Namun postingan tersebut benar-benar tidak ada maksud ingin menyingung para guru dan tidak menyangka akan menjadi begini.

Postingan tersebut dia tulis karena kesal dengan penghasilannya sebagai tukang ojek sehari hanya Rp 20 ribu semenjak Covid-19, sedangkan biasanya rata-rata Rp 50 ribu, sedangkan guru tidak ngajar gajinya tetap sama dengan mengajar.

"Saya minta maaf kepada guru seluruh Indonesia, ini karena ketidaktahuan saya dengan kondisi guru. Dan postingan tersebut telah saya hapus," ujarnya.

Masih dikatakannya, bahwa dirinya tidak tahu isi UU ITE, hanya tahu sekilas melihat di TV tentang UU ITE.

Dan tidak tahu juga, jika akibat postingan tersebut akan berdampak hukum.

Begitupun kegiatan belajar mengajar guru ternyata ada Daring, tugas rumah dan sebagainya sehingga tidak benar kalau para guru makan gaji buta.

Plt Ketua PGRI Muara Enim Jumran mengapresiasi keberanian dan rasa tanggungjawab pasutri tersebut yang datang ke Mess PGRI untuk menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada seluruh guru di Indonesia dan Muara Enim khususnya.

"Semua pengurus PGRI Kecamatan menyerahkan kepada pengurus PGRI Kabupaten untuk keputusannya. Jika kita maafkan tentu mereka juga memaafkan begitupun sebaliknya," tegas Jumran.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa pemilik akun Facebook Metharia Nyonyafevi (MN) membuat postingan tentang guru makan gaji buta.

Atas postingan tersebut mendapat kecaman dari guru dan organisasi guru yakni PGRI Muaraenim. Kemudian Pasutri Fevi Eka Syaputra (38) dan Metaria (36) pemilik akun MN melakukan permintaan maaf melalui akun FB nya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Minta Maaf Usai Tulis 'Guru Makan Gaji Buta' di FB, Pengunggah Akui Iri dengan Penghasilan Guru"

Berita Terkini