Penisnya Jatuh ke Tanah 6 Tahun lalu, Pria Ini Dibuatkan Baru di Lengan, Ini Kisahnya
TRIBUNJATEMG.COM - Seorang pria Inggris yang penisnya "lepas" karena parahnya infeksi darah yang dideritanya, dibuatkan penis baru di lengan dan ia minta ukuran lebih besar.
New York Post pada Jumat (31/7/2020) memberitakan, Malcolm MacDonald (45) meminta ukuran penisnya ditambah 5 cm.
Pria yang berprofesi sebagai mekanik itu dikabarkan menderita infeksi mengerikan di perineumnya, yang membuat jari-jari tangan, kaki, dan alat kemaluannya menghitam.
• Update Virus Corona Semarang Sabtu 1 Agustus 2020 Tertinggi Tembalang Terendah Mijen
• Adiknya Diperkosa dan Ibunya Dipukuli, Jef yang Tak Terima Bunuh Ayah Tiri
• Dede Sunandar Banting Setir Jualan Mi Ayam Buat Bayar Utang, Sule Kaget Tahu Harga Semangkoknya
• Promo Superindo 30 Juli - 2 Agustus 2020, Ada Super Diskon Ulang Tahun, Simak Daftar Lengkapnya
"Aku berjuang selama bertahun-tahun dengan infeksi perineumku, tetapi aku tak tahu apa yang akan terjadi," kata ayah dua anak itu kepada media Inggris The Sun.
"Ketika aku melihat penisku menghitam. Itu seperti di film horor.
Aku benar-benar panik. Dalam hati aku tahu akan kehilangannya," lanjut MacDonald.
Ia lalu berkata, "sangat terpukul" ketika penisnya "tiba-tiba jatuh ke lantai" pada 2014, tetapi testisnya masih utuh.
"Karena aku tahu akan kehilangannya, aku mengambilnya dan membuangnya ke tong sampah."
"Aku ke rumah sakit dan mereka mengatakan yang terbaik yang bisa mereka lakukan untukku adalah menggulung sisa potongan seperti gulungan sosis kecil. Itu memilukan."
Setelah kejadian itu MacDonald jadi pendiam dan kecanduan alkohol.
"Selama dua tahun setelah kehilangan penisku, aku merasa jadi bayangan seorang pria.
Hidupku benar-benar berantakan karena tidak percaya diri."
"Aku terlalu banyak mabuk. Aku tidak bertemu keluarga dan teman-teman - aku cuma tidak mau menghadapinya," imbuh ayah dua anak itu.
Namun secercah harapan terbuka baginya, kala ia dirujuk ke seorang "master penis" yakni Profesor David Ralph di University College Hospital London, Inggris.