Rudal Futlyar, Monster Bawah Laut Pengganti Torpedo Tercepat Soviet

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal Futlyar

TRIBUNJATENG.COM, MOSKOW - Torpedo bawah laut tercepat Soviet, Shkval, mampu meluluhlantakkan kapal-kapal musuh yang paling tangguh.

Meskipun demikian, teknologi tak pernah berhenti sehingga monster Perang Dingin itu akan segera dipensiunkan dan digantikan oleh Futlyar, yang akan segera memasuki uji  coba layanan tahun ini.

Pada awal 1960-an, Shkval (Jeritan) memperkuat Angkatan Laut Soviet. 

Meski kemampuannya masih mengesankan, torpedo bawah air tercepat pada era Soviet itu akan segera diganti Futlyar (Selubung).

Musuh Bebuyutan, Israel Bantah Terlibat di Ledakan di Beirut

Misteri Hilangnya Candi di Gunung Sipandu Dieng Perbatasan Banjarnegara-Batang

Banyak Pihak Putus Kerjasama dengan Anji, Dampak Konten Obat Covid-19 yang Bikin Gaduh

Ini Isi Surat Terbuka Ingrid Frederica Warga Brebes kepada Presiden Jokowi: Saya Memohon

Shkval yang Tak Terkalahkan

Saat mendeteksi objek bawah laut atau permukaan, pembawa rudal bawah laut (kapal atau peluncur pantai) menghitung kecepatan, jarak, serta arahnya, dan mengirimkan data tersebut ke torpedo bersistem pilot otomatis.

“Shkval tidak memiliki pelacak seperti yang dimiliki senjata modern."

"Torpedo itu hanya menjalankan algoritma pilot otomatis dan menuju titik yang ditetapkan oleh komputer."

"Artinya, sistem peperangan elektronik modern yang melumpuhkan rudal dengan cara membutakannya tidak akan mampu menghentikannya,” jelas Pemimpin Redaksi majalah Arsenal of the Fatherland, Viktor Murakhovsky kepada Russia Beyond.

Menurutnya, torpedo itu diciptakan dengan mengacu kepada prinsip-prinsip fisik yang mutakhir.

"Itu adalah rudal bawah laut berkavitasi kecepatan tinggi pertama di dunia."

"Itu artinya, ketika torpedo bergerak, gelembung gas uap terbentuk di sekitarnya sehingga memungkinkannya melaju dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik di bawah tekanan air," ujar sang ahli.

Murakhovsky menambahkan, selama Perang Dingin, torpedo Shkval dianggap sebagai bagian dari penangkal nuklir Soviet, karena salah satu dari model pengembangannya dilengkapi dengan hulu ledak nuklir seberat 150 kilogram.

“Pada akhir abad ke-20, Shkval dinonaktifkan dari kapal selam, sebagai bagian dari pelonggaran ketegangan dalam hubungan internasional."

"Karakteristik teknisnya membuatnya mampu membawa senjata nuklir taktis sehingga Soviet memutuskan untuk mengeluarkannya dari kapal selam,” ujar Murakhovsky.

Halaman
12

Berita Terkini