Berita Internasional

Update Ledakan di Beirut: 135 Orang Tewas, 5.000 Terluka Puluhan Masih Hilang

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto memperlihatkan tempat ledakan di dekat pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung, dan mengirim asap besar mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui.

TRIBUNJATENG.COM, BEIRUT - Jumlah korban tewas akibat ledakan di Beirut Lebanon pada Selasa (4/8/2020) meningkat menjadi 135 orang dari 100 orang dalam rilis sebelumnya.

Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan mengatakan saat wawancara di Al Manar TV, pada Rabu (5/8/2020).

Sementara korbab luka-luka juga meningkat menjadi 5.000 dari 4.000 orang dalam rilis sebelumnya.

Janda Ditemukan Tewas Terikat di Atas Ranjang Apartemen, Mantan Suami Sudah Dapat Firasat Buruk

Modus Pijat, Suami Jual Istri di Facebook, Ditangkap saat Layani Threesome dengan Tamu di Kos

Anggota Intel Polda Jatim Gadungan Tipu Pengusaha, Ditangkap Polisi Berkat Rekaman CCTV

Cerita Saksi Dekat dengan Ledakan di Beirut: Aku Tidak Percaya Masih Hidup

Sejauh ini masih banyak orang yang masih hilang, setelah ledakan itu.

Regu penyelamatan Lebanon masih terus mencari korban dalam reruntuhan bangunan.

Ledakan di pelabuhan Beirut itu juga mengakibatkan 250 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, 2.750 ton amonium nitrat yang digunakan dalam pupuk dan bom, telah disimpan di gudang tersebut selama enam tahun tanpa langkah-langkah keamanan.

Dia juga mengutuk kurangnya langkah keamanan itu.

Dalam pidato Nasionalnya, ia menegaskan, pemerintah "bertekad untuk menyelidiki dan mengekspos apa yang terjadi sesungguhnya sesegera mungkin.

Aoun berjanji, penyelidikan dan hasilnya akan terungkap secara transparan.

Demikian ia menegaskan dalam pertemuan darurat menteri kabinet pada Rabu (5/8/2020),

Dia juga memohon kepada negara lain untuk mempercepat bantuan ke Lebanon, yang sudah bergulat dengan krisis ekonomi.

Aoun tegaskan, mereka yang bertanggung jawab akan berhadapan dengan hukum.

"Mereka yang bertanggung jawab akan diberi hukuman paling berat," tulis Aoun dalam akun Twitter kepresidenan.

Ledakan hebat mengguncang Pelabuhan Beirut, di ibu kota Lebanon pada Selasa (4/8/2020) petang.

Halaman
1234

Berita Terkini