Wabah Virus Corona

Setelah Rusia Umumkan Vaksin Covid, Dokter Terkemuka Mereka Langsung Undur Diri, Ini Kabar Buruknya

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang peneliti bekerja di dalam laboratorium di Institut Penelitian Gamaleya selama proses pengetesan dan produksi vaksin virus corona di Moskwa, Rusia, pada 6 Agustus 2020. Rusia mengklaim menjadi negara pertama yang menciptakan vaksin virus corona, dan diberi nama Sputnik V.

Chucalin memilih mengundurkan diri dan tidak mengungkapkan alasan resmi.

Tetapi dalam jurnal Rusia Nauka i Zhizn (Sains dan kehidupan) dia mengatakan, "penting untuk memastikan vaksin tersebut aman untuk digunakan manusia." 

"Keamanan adalah yang utama, kami masih belum tahu bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap vaksin ini," terang Chucalin di jurnal itu.

Profesor Chucalin adalah pendiri Sistem Pernapasan Rusia, mengatakan, "Penting untuk melihat semua data ilmiah tentang vaksin, untuk memastikan tidak memengaruhi manusia, terutama dalam beberapa tahun ke depan." 

"Ada hal yang langsung terwujud setelah vaksinasi, tetapi setelah 1-2 tahun, efek jangka panjang dari vaksin Sputnik V pada tubuh manusia belum bisa diverifikasi," jelasnya.

Rusia belum mempublikasikan hasil penelitian ilmiah tentang vaksin Sputnik V.

Organisasi Kesehatan Dunai (WHO) juga mengatakan bahwa perlu melihat referensi untuk mengevaluasi apakah vaksin ini benar-benar aman digunakan.

Rusia adalah negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin Covid-19, Vaksin itu diberi nama Sputnik V yang digunakan pada manusia berusia 18-60 tahun.

Sementara orang dengan usia di atas 60 tahun belum diketahui, apakah bisa menggunakan vaksin itu, tetapi Rusia sedang mengevaluasinya. (INTISARI)

Berita Terkini