Berita Jateng

Kisah Dwi Apri Polwan Cantik Polda Jateng Bisnis Stand Pot, Raup Jutaan Rupiah Dalam Seminggu

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Hobi menanam bunga bagi Dwi Apriyanti yang telah berjalan bertahun-tahun rupanya mampu menghasilkan rupiah.

Bukan karena menjual bunganya, tapi memanfaatkan peluang dengan bisnis peranti stand pot bunga dengan omzet sampai jutaan rupiah.

Sudah satu setengah tahun ini Apri, sapaan akrabnya, menggeluti usaha stand pot bunga.

Ancaman Kombes Pol Mukiya Anggota Polda Jateng Tidak Taat Protokol Kesehatan Siap-siap Kena Sanksi

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Tasya dan Pacar Tewas Kecelakaan Ditabrak Mobil Pajero, Ayah Lemas

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kecelakaan Adu Banteng Motor Vario Vs Beat di Pekalongan, 1 Tewas

Inilah Sosok Aiptu Broto Polisi Restabes Semarang yang Mendermakan Diri Sebagai Sopir Ambulans

Bermula dari itu dia merambah ke sejumlah furnitur rumah tangga yang berbahan baku besi dan kayu.

Mula-mula ibu dua anak itu memang sangat hobi menanam bunga.

Suatu ketika dia mengunggah gambar bunga yang dia tanam lengkap dengan stand pot di akun media sosialnya.

Setiap kali dia mengunggah, acap kali kawannya ingin stand pot layaknya yang dia punya.

Dari situ Apri mulai berburu stand pot ke Yogyakarta untuk kemudian dipasarkan.

“Ternyata banyak yang minat dari stand pot yang saya pasarkan lewat online,” kata Apri saat dijumpai di kediamannya di Jalan Ketileng Timur II Nomor 93 Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Kamis (20/8/2020).

Lantaran banyaknya permintaan, hampir setiap seminggu sekali dia harus ke Yogakarta untuk berburu stand pot.

Hal itu dirasa melelahkan, sampai akhirnya Apri nekat untuk belajar produksi stand pot sendiri.

“Saya belajar produksi stand pot sendiri dari Yogyakarta tempat saya mengambil stand pot untuk saya jual awalnya,” ujar dia.

Waktu terus bergulir, naluri inovasi dalam berwirausaha Apri kian terasah.

Tidak hanya stand pot yang diproduksinya, tapi dia juga merambah produksi sejumlah furnitur berbahan besi.

Ada bermacam produk, mulai dari produk utama berupa stand pot sampai stool atau bangku dengan bentuk elegan.

Bermacam rak serbaguna berbahan besi dengan bentuk yang sangat dinamis juga bisa dipesan padanya.

“Saya memilih besi yang SNI sebagai bahan baku karena jaminan kualitasnya, kuat,” kata dia.

Sejak produksi sendiri, Apri mulai mempekerjakan tukang yang memiliki keahlian merangkai besi.

Sampai saat ini, sudah tiga tukang yang dipekerjakan Apri.

Untuk furniture berbahan kayu, Apri memang belum produksi sendiri, dia memilih Jepara dan Yogyakarta sebagai rujukan.

Selalu ada pemesan

Meski pandemi virus corona melanda, usaha yang dijalankan Apri tidak surut. Pemesan masih terus berdatangan secara daring atau online.

Bahkan setiap seminggu ada puluhan pemesan.

 “Karena banyak, pemesan biasanya harus PO (purchase order) minimal 10 hari,” ujar perempuan yang berprofesi sebagai Polwan di Mapolda Jateng.

Bagi para pemesan, bisa langsung datang ke kediaman Apri. Namun paling banyak pemesan datang lewat daring.

Memang daring menjadi pangsa pasar yang paling utama dikejar Apri.

Pengiriman barang dilakukan Apri melalui jasa ekspedisi.

Untuk melihat produknya bisa ditemui di akun Instagram Galeri Griya Shava.

“Zaman sekarang enak, lewat online. Tidak butuh gerai. Cukup di rumah atau disambi dengan bekerja,” ucapnya.

Produk milik Apri rupanya tidak hanya berkutat di Semarang saja.

Terhitung sudah beberapa kali dia harus melayani pesanan sampai pulau seberang.

Tercatat dia pernah mengirim produk stand pot dan kerajinan tangan sampai ke Lampung dan Jambi.

“Kalau kirim Semarang order harga di atas Rp 500 ribu gratis ongkir.

Kalau di bawah itu saya kenakan tarif Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu,” kata dia.

Selama menjalankan usaha produksi stand pot berikut furnitur berbahan besi, belum ada kendala yang cukup berarti yang Apri temui.

Progress usahanya kian menemui titik terang. Setiap waktu, katanya, mengalami peningkatan pemesanan. Bahkan, dia mampu meraup untung Rp 5 juta per minggu.

“Omzet segitu sudah bersih untuk ongkos produksi termasuk untuk ongkos tukang,” ujarnya.(*)

Mantan Pemain PSIS Semarang Bertekad Bawa Persiba Balikpapan Lolos Grup B Liga 2

Persipa Pati Mulai Gelar Seleksi Pemain Untuk Isi Skuad Liga 3 Jawa Tengah 2020

Kronologi Kecelakaan Maut Tasikmalaya, Belasan Korban Bergelimpangan Puluhan Anjing Berlarian

5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalan Magelang Sleman, 2 Mobil 2 Motor Ringsek

Berita Terkini