TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Bupati Kendal Mirna Annisa berlapang dada seusai dipastikan tidak bisa maju pada kontestasi Pilkada Kendal 2020.
Kepastian tersebut diperoleh setelah partai politik yang sebelumnya mengusung, Gerindra, bergabung dengan PKB dan Nasdem.
Seperti diketahui, Gerindra merupakan partai terakhir yang menentukan sikap pada Pilkada Kendal kali ini.
• Inilah 9 Universitas Terbaik Indonesia Versi THE World University Rankings 2021
• Pasangan Ini Berhubungan Seks di Depan Balaikota Siang Hari & Banyak Orang Lewat Bikin Heboh
• Partai Pengusung Gabung dengan PKB, Kans Bupati Mirna Annisa Ikuti Pilkada Kendal 2020 Tertutup
• Gerindra dan Nasdem Tinggalkan Petahana Bupati Kendal, Merapat ke Paslon Ini
Lantaran tak cukup kursi hanya mempunyai 6 kursi di DPRD Kendal, Gerindra pun tak dapat mengusung pasangan calon sendiri.
Mereka memilih bergabung dengan PKB dan Nasdem mendukung Ali Nurudin dan Yekti Handayani.
Kepada Tribunjateng.com, Mirna mengapresiasi langkah Gerindra untuk segera menentukan sikap.
Katanya, apa yang sudah dilakukan Gerindra merupakan sebuah langkah bijak untuk kebaikan bersama.
"Apa yang sudah dilakukan partai (Gerindra) bijak.
Artinya, kalau tidak segera mendukung atau mengusung siapa itu tidak baik karena bisa membunuh partai sendiri," terangnya di Kendal, Sabtu (5/9/2020).
Apa harapannya mengenai sosok yang layak menjadi bupati?
Mirna berharap siapa pun pemenang Pilkada 2020 adalah orang Kendal asli.
Berarti warga atau domisili Kendal dan berdarah atau keturunan wong Kendal.
"Harapan saya siapa pun pemenangnya harus Kendal asli, harus berdarah Kendal asli.
Masyarakat gak usah pusing-pusing, golek tonggo dewe (cari tetangga sendiri)," tegasnya.
Selain itu, Mirna menaruh harapan besar kepada calon pemimpin terpilih agar menjadi pemimpin yang kreatif dan visioner untuk bisa membawa Kendal lebih maju lagi.
Ia juga tidak ingin pada kepemimpinan selanjutnya hanya meneruskan apa yang sudah dibangun pada masa kepemimpinannya.
Namun harus bisa memperbaharui apa saja yang dirasa belum tepat dalam semua sisi.
"Menurut saya kalau cuma jadi penerus gak kreatif.
Seorang pemimpin harus visioner, harus jadi kreator.
Kalau buat saya tidak hanya sekadar jadi penerus tetapi juga memperbaharui yang kurang tepat," ujarnya.
Selain itu, kata Mirna, seorang pemimpin juga perlu memiliki sifat dinamis lantaran dinamika dalam satu negara sangatlah cepat prosesnya.
Pada saatnya nanti, siapapun yang menjabat berada pada posisi sebagai pemangku amanah tertinggi yang perlu ditiru dan dianut kebijakannya.
Bagaimana dengan fokus menjalankan pemerintahan Kendal hingga berakhir masa jabatan?
Mirna ingin memaksimalkan apa saja yang bisa diberikan untuk masyarakat.
Terlebih hal-hal yang sekiranya belum mencapai target sebagaimana janjinya dalam bentuk visi misi saat diusung menjadi calon bupati.
Seperti halnya kesejahteraan masyarakat, peningkatan jalan, pembangunan hingga kesehatan.
"Soal Covid-19, ini kan tidak kasat mata dan terus kami upayakan pencegahan.
Pembangunan jalan sudah 94 persen dan kita harapkan nanti selesai, juga pembangunan lain," terangnya.
Ia juga berharap pada kontestasi Pilkada 2020 nanti, masyarakat bisa menjaga konduktivitas bersama guna menghindari konflik-konflik yang tidak diinginkan.
"Kita bantu pihak terkait supaya terselenggara pemilu damai," tandasnya.
Kans Tertutup
Partai Gerindra akhirnya mengeluarkan rekomendasi dalam Pilkada Kendal 2020 menjelang detik-detik akhir pendaftaran.
Partai yang sebelumnya menjadi pengusung petahana Mirna Annisa itu tanpa disangka bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem.
Tak ada nama Mirna, ketiga parpol tersebut mendeklarasikan serta menyerahkan surat rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing kepada pasangan calon Ali Nuruddin-Yekti Handayani.
Ali Nurudin merupakan kader PKB sedangkan Yekti Handayani kader Nasdem.
Dengan bergabungnya 3 parpol itu, jumlah kursi di DPRD yang menjadi prasyarat pencalonan bertambah menjadi 18 kursi.
Pasangan tersebut akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat hari ini, Sabtu (5/9/2020).
Ketua DPC PKB Kendal, Muhammad Makmun, mengatakan PKB dengan 10 kursi bisa saja mencalonkan pasangan sendiri untuk maju dalam kontestasi Pilkada Desember nanti.
Namun, pihaknya merasa bersyukur lantaran dua partai politik bersedia bergabung untuk menambah kekuatan pasangan yang diusung.
"Hari ini kita sudah melihat sebuah proses panjang.
Hari ini Gerindra bergabung, insyaallah akan kita lanjutkan bersama pembangunan di Kendal," terangnya.
Makmun menambahkan, dengan bergabungnya PKB, Nasdem dan Gerindra, pihaknya yakin ada kekuatan besar untuk meyakinkan masyarakat agar bisa memilih calon bupati dan wakil bupati terbaik Kendal.
Terlebih kedua pasangan yang dicalonkan merupakan asli putra daerah Kabupaten Kendal.
"Kita tahu keduanya (Paslon) adalah putra daerah.
Kami pasti menang untuk membawa Kendal lebih maju lagi," tegasnya. (Sam)