TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PDIP bergerak cepat setelah bakal calon Wakil Bupati yang diusung di Pilkada Demak tak lolos tes kesehatan.
DPP PDI Perjuangan menurunkan rekom baru untuk menggantikan posisi petahana Joko Sutanto (Jos).
Rekom baru tersebut tertuang dalam Surat DPP No 555/EX/DPP/IX/2020 tertanggal 13 September 2020.
Surat yang ditujukan ke KPU Kabupaten Demak tersebut berisi pemberitahuan pencabutan model B1 KWK Parpol No 1583/IN/DPP/VII/2020 dan Penetapan Rekomendasi Kabupaten Demak.
• Wanita Pemotor Melenggang Masuk Tol Kaligawe Semarang Ikuti Petunjuk Google Maps
• Penampakan Anggrek Paling Langka di Dunia yang Ditemukan Tak Sengaja, Lokasinya Dirahasiakan
• Dijenguk Mahfud MD, Syekh Ali Jaber Titip Salam Sungkem untuk Presiden Jokowi
• Kabar Gembira, Biaya Rapid Test di 8 Bandara yang Dikelola Angkasa Pura I Turun Jadi Rp 85 Ribu
Surat ditandatangani Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Dalam surat tersebut, rekom jatuh ke tangan Ali Makhsun sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Demak.
Ali Makhsun menggantikan Joko Sutanto yang dinyatakan tak memenuhi syarat kesehatan oleh KPU.
Ali merupakan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Demak.
Dia juga pengasuh Pondok Pesantren Al Amin, Suburan, Mranggen Demak.
Bambang Wuryanto membenarkan turunnya surat tersebut.
Menurutnya surat itu menindaklanjuti surat KPU RI No 742/PL.02.2-SD/06/KPU/IX/2020 tanggal 6 September perihal penjelasan penundaan tahapan.
"DPP PDI Perjuangan mencabut surat DPP PDI Perjuangan model B1 KWK Parpol tanggal 1 Juli 2020 tentang rekom Eistianah-Joko Sutanto dan dinyatakan tidak berlaku lagi," katanya, Minggu (13/9/2020) malam sebagaimana keterangan pers yang diterima Tribunjateng.com.
Selanjutnya, DPP mengeluarkan lagi model B1 KWK Parpol tanggal 13 September 2020 tentang rekom Eisti'anah - Ali Makhsun.
DPP berharap KPU Demak memproses pencabutan dan menerima pendaftaran pasangan calon tersebut selama masa perpanjangan pendaftaran.
Sebelumnya diberitakan KPU Kabupaten Demak mengumumkan petahana Joko Sutanto yang mendampingi Esti’anah tidak memenuhi syarat (TMS) tes kesehatan di RSUP dr Kariadi Semarang.
“Dalam tes kesehatan tersebut, semua bakal pasangan calon harus menjalani tiga jenis tes, yakni tes kesehatan jasmani, rohani dan bebas narkoba,” kata Ketua KPU Demak Bambang Setya Budi, Minggu (13/9/2020).
Joko disebut tidak memenuhi persyaratan kesehatan, terutama soal penglihatan.
Dengan hasil tersebut, koalisi parpol diminta mengganti bakal calon yang tak lolos tes kesehatan.
Paling lama tiga hari sejak pemberitahuan hasil verifikasi.
Seperti diketahui bahwa partai pengusung Eisti'anah-Joko Sutanto sebanyak 6 partai, yakni PDIP, PKB, PPP, PAN, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Mereka akan secepatnya mendaftarkan kembali Bakal Paslon Eisti'anah-Ali Mahsun ke KPU Demak.
Ketua DPC PDIP Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet mengatakan bahwa dalam pengusungan Estianah-Ali Makhsun bahwa tidak ada partai yang keluar dari koalisi yang sudah terbentuk.
Pada hasil rembugan bersama partainya dengan partai pengusung lain bahwa sepakat untuk melakukan penggantian Joko Sutanto dengan KH Ali Mahsun.
"Kader kami sudah terwakili dengan Ibu Eisti'anah. selanjutnya untuk hasil rembukan kami memilih tokoh NU dari Mranggen yakni KH Ali Mahsun," ujarnya kepada Tribun Jateng dalam sambungan Telepon, Minggu (13/9) malam.
Diketahui bahwa KH Ali Makhsun sempat mendapatkan dukungan dari elemen masyarakat untuk diusung menjadi Bakal Calon Wakil Bupati Demak dengan dipasangkan dengan Mugiono.
Namun kongsi itu bubar sebelum mendaftarkan diri ke KPU Demak.
Kyai Ali juga diketahui mendaftarkan dirinya melalui Partai PDIP.
Bisri mengatakan bahwa dipilihnya Kyai Ali Mahsun untuk menjadi bakal calon wakil bupati yang pihaknya usung sudah melengkapi perwakilan suara tiap partai.
Sehingga suara tiap partai sudah saling terwakili dan saling melengkapi.
"Untuk berkasnya akan segera kami susun dan kami daftarkan segera ke KPU. Surat rekomendasi dari DPP juga sudah tersedia, tinggal kami ambil besok," jelasnya.
Ditemui Tribunjateng.com, Ali Makhsun menyatakan dirinya siap 100 persen mendampingi Eistianah dalam Pilkada yang berlangsung pada Rabu, 9 Desember 2020 nanti.
Dikatakan Ali, dirinya sudah siap segala-galanya. Ia tinggal melanjutkan visinya.
"Semua putra daerah itu harus merasa terpanggil," katanya.
Dia menambahkan, terpilihnya dia mendampingi Eistianah di luar nalar.
Karena dulu sempat digadang-gadang menjadi pasangan Mugiyono yang saat ini menjadi calon lawan Eistianah.
Namun, di tengah perjalanan Ali Makhsun tidak jadi mendampingi Mugiyono.
"Ini di luar nalar saya. barangkali ini adalah jalan yang diberikan oleh Allah Swt.
Di luar nalarnya adalah karena sebelumnya saya sudah ikut kontestasi yang tentu lawan politik dari beliau (Eistianah)," tambahnya.
Terkait terpilihnya dia mendampingi Eistianah, Ali menceritakan, pihak pertama yang menghubungi dirinya adalah keluarga Eistianah.
Lalu disusul partai koalisi.
"Pada Minggu (13/9/2020) siang, PDIP datang ke saya, ada PKB datang ke rumah saya, dan beberapa kiai yang menelpon saya."
"Setelah di sini ada rapat koalisi partai, dan saya harus bergabung.
Saya ikut berikrar bergabung dengan kawan-kawan koalisi," tandasnya. (yun)
• Update Virus Corona Kota Semarang Selasa 15 September 2020, Ada Penambahan Kasus di Krobokan
• Satu per Satu Sopir-sopir Mobil Mewah di AS Ditembak Mati, Polisi Masih Menyelidiki Misteri Ini
• Kemana Polisi Saat Penusukan Ulama Syekh Ali Jaber di Lampung? Panitia dan Kapolresta Saling Lempar
• Polisi Los Angeles Tawarkan Uang Rp 1,4 Miliar bagi Orang yang Bisa Tangkap Penembak Dua Anggotanya