Ia berkata bahwa mereka sampai makan piring.
Piring yang dimaksud adalah roti gandum.
Identik dengan kemiskinan
Kemudian pada akhir abad ke-18 pizza seperti yang kita kenal sekarang muncul di Napoli, Eropa.
Saat itu Napoli merupakan salah satu kota terbesar di Eropa.
Di waktu yang sama, populasi penduduk Napoli meningkat.
Hal tersebut mengakibatkan banyak penduduk yang jatuh miskin.
Para penduduk yang jatuh miskin harus bertahan hidup dengan makanan murah.
Pizza dianggap sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.
Pada saat itu pizza dijual oleh pedagang kaki lima.
Pizza dijual dalam bentuk potongan-potongan kecil, jumlahnya bisa disesuaikan dengan permintaan pembeli.
Pizza juga diberi topping sederhana yaitu bawang putih, lemak babi, dan garam.
Topping ini disesuaikan dengan harganya yang murah.
Begitulah gambaran pizza dahulu, sebagai makanan yang identik dengan kemiskinan.
Namun, penilaian terhadap pizza berubah setelah penyatuan Italia.