Penanganan Corona

92 Santri Kendal Positif Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Penyebaran Covid-19 klaster pondok pesantren di Kabupaten Kendal tak terbendung lagi. Pada, Kamis (1/10/2020), Satgas Covid-19 Kendal mencatat 92 santri dari 3 pondok pesantren terkonfirmasi positif Corona.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, Ferinando Rad Bonay saat ditemui di kantornya.

Menurut Ferinando, penyebaran virus Corona di Kabupaten Kendal kini tak hanya terjadi di lingkungan keluarga maupun perkantoran saja. Covid-19 justru merambah di lingkungan pondok pesantren (Ponpes).

Paus Fransiskus Menolak Terseret Politik Pilpres AS

Putin dan Macron Serukan Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan

Viral Diskominfo Kota Semarang Akan Matikan Shutdown Server Internet 3-4 Oktober 2020, Ini Faktanya

Fokus: Antisipasi Tsunami

Pihaknya mencatat 3 pondok pesantren yang sudah terjadi kasus Covid-19 dengan total kasus 92 orang.

Ketiga ponpes tersebut meliputi, ponpes Darul Arqom Patean, Pondok Modern Selamat (PMS) Kendal, dan Pondok Pesantren Roudlotul Ursyl Qur'an di Kertosari, Singorojo.

Ia merinci, kasus terbaru di ponpes Roudlotul Ursyl Qur'an sebanyak 34 orang, 44 kasus ponpes Darul Arqom sedangkan 14 kasus di PMS

"Kasus di dua pesantren di wilayah atas melakukan isolasi mandiri santri-santrinya yang positif. Sedangkan 14 santri positif Corona di Pondok Modern Selamat diisolasi di RSDC. Tiga di antaranya sembuh," terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau agar pengasuh pondok pesantren tidak memulangkan santri yang terpapar Covid-19 hingga dinyatakan sembuh.

Ferinando juga berharap agar pengelola ponpes lebih mengetatkan protokol kesehatan meski kegiatan belajar mengajar agama tidak diberhentikan.

"Santri-santri yang positif Covid-19 kami minta jangan dipulangkan. Lakukan isolasi manditri di pesantren. Sebab kalau dipulangkan nanti bisa menular ke keluarganya atau orang-orang yang ada di lingkungannya," tutur mantan Kepala Diskominfo itu.

Ferinando menyatakan, selain klaster pesantren, klaster penyebaran Covid-19 juga terjadi di perkantoran. Data terbaru, selain Polres Kendal, penyebaran Corona juga terjadi di Kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Kendal, Dinas Pertanian dan Pangan Kendal serta kantor Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kendal.

Masing-masing 15 kasus di Polres Kendal, 3 kasus di Dinas Perdagangan, 3 kasus di Dinas Pertanian dan Pangan, dan 3 kasus di Dinas DP2KBP2PA.

Dengan lonjakan kasus yang ada, Dinkes mencatat 1.026 orang di Kendal terpapar Covid-19. Rinciannya, 271 orang menjalani isolasi mandiri, 45 orang menjalani perawatan, 50 pasien meninggal, dan sisanya sembuh.

Dengan jumlah tersebut, kini Kabupaten Kendal menduduki peringkat 5 se-Jawa Tengah dengan jumlah banyaknya kasus Covid-19.

"Sekarang sudah tembus seribu kasus lebih. Saat ini Kendal masih zona merah meski ketika dirinci hanya Kecamatan Kota Kendal yang terdapat kasus terbanyak. Kita coba maksimalkan pencegahan dengan melibatkan tim Satgas gencar melakukan razia masker dan pelanggar protokol kesehatan," tutupnya.

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (Sam)

Hasil Swab Test Wasmad Penyelenggara Dangdut Kota Tegal Negatif Corona

Update Virus Corona Karanganyar Kamis 1 September 2020, Jaten Ada 22 Kasus Positif Covid-19

Video Mobilitas Warga Tingkatkan Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal

Desa Kemuning Karanganyar Jadi Pilot Project Smart Village Nusantara

Berita Terkini