"Hasil diagnosa tumor wilsm atau tumor ginjal, lalu setelah beberapa kemoterapi ada benjolan lagi di bagian perut hasil lab-nya mengatakan di tumor PNET," kata Ika.
Tumor yang diderita Baim baru benar-benar ketahuan sejak Mei 2020 lalu.
Awalnya Ika mencoba memandikan Baim ketika mengalami sakit cacar.
"Ketahuannya waktu itu dia abis cacar, saya mandiin dia terus saya lihat perutnya besar sebelah di bagian kiri," ungkap Ika.
Dari situ, Ika langsung mengantarkan Baim ke Rumah Sakit Awal Bros Bekasi untuk dilakukan CT Scan.
Hasilnya, Baim didiagnosa menderita tumor yang kondisinya cukup parah yakni, stadium tiga.
"Hasil CT scan dia ada tumor wilms, di benjolan sebelah kiri perutnya itu, kata dokter tumornya sudah stadium tiga," ungkap Ika.
Selama ini, Baim tidak pernah cerita ke orangtuanya terkait benjolan yang ada pada perutnya.
Sosok Baim memang dikenal pendiam dan tidak pernah mengeluh walaupun sedang dalam keadaan sakit.
"Enggak, anaknya enggak pernah mengeluh, diam aja dia, merasakan sakit juga enggak pernah selama ini, baru ketahuan pas bulan Mei itu aja," tutur Ika.
Tumor yang berkembang di tubuh Baim diduga sudah ada sejak lama, bocah berusia 10 tahun ini berusaha melawan hingga kondisi fisiknya melamah.
"Kalau untuk tumor itu bawaan dari bayi. Di usia 2-3 tahun. Paling waktu itu hanya sebesar menirlah," ucapnya.
"Belum terdeteksi karena kecil, kan dengan pertumbuhan, badannya membesar, tumornya juga ikut membesar," tambahnya.
Tanda-tanda penurunan kondisi fisik Baim terlihat dari nafsu makamnya yang menurun, lemas dan sering merasa mual.
"Akhir Mei bulan puasa sudah keliatan nggak nafsu makam badannya lebih kurus dari biasanya, lemes terus sering mual," kata Ika.
Selamat jalan, Baim!(*)