Penanganan Corona

Update Corona Wonosobo Hari Ini Sabtu 3 Oktober 2020: 654 Positif Covid-19, Jateng 22.295

Penulis: Puspita Dewi
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Corona Wonosobo Sabtu 3 Oktober 2020, 654 Positif Covid-19

TRIBUNJATENG.COM - Update kasus virus corona di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah hari ini Sabtu (3/10/2020), terdapat 654 kasus positif covid-19.  

Dari total 654 kasus positif corona wonosobo, 368 pasien covid-19 dinyatakan sembuh, 17 kasus meninggal dan 269 pasien positif masih dirawat.

Pada hari ini terjadi penambahan 49 kasus virus corona wonosobo dari sebelumnya 605 kasus pada Kamis (1/10/2020) dan 567 pada Rabu (30/9/2020).

Dari total 654 pasien positif corona di Kabupaten Wonosobo, berikut rincian per kecamatan :

1. Garung 64, sembuh 36, meninggal 1
2. Kalibawang 14, sembuh 12, meninggal 1
3. Kalikajar 87, sembuh 52, meninggal 1
4. Kaliwiro 37, sembuh 34
5. Kejajar 42, sembuh 32
6. Kepil  14, sembuh 7 meninggal 1
7. Kertek 63, sembuh 15, meninggal 4
8. Leksono 25, sembuh 21
9. Mojotengah 41, sembuh 28, meninggal 1
10. Sapuran 23, sembuh 13, meninggal 3
11. Selomerto 36, sembuh 14 meninggal 2
12. Sukoharjo 34, sembuh 9
13. Wadaslintang 14, sembuh 11
14. Watumalang 13, sembuh 6
15. Wonosobo 137, sembuh 77, meninggal 3
16. Luar Wonosobo 10, sembuh 1

Sedangkan Probable di Kabupaten Wonosobo atau orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA Berat atau gagal nafas sebanyak 31 orang dan suspek 3.593.

Update Corona Wonosobo Sabtu 3 Oktober 2020, 654 Positif Covid-19 (Dinas Kesehatan Wonosobo/ update corona hari ini)
Update Corona Wonosobo Kamis 1 Oktober 2020: 605 Positif Covid-19 (Dinas Kesehatan Wonosobo/ update corona hari ini)

 Sementara itu di Jawa Tengah, pada Selasa 29 September pukul 12.00 WIB, total kasus corona Jateng mencapai angka 22.295.

Dengan rincian 3.716 menjalani perawatan.

17.216 terkonfirmasi sembuh dan 2.002 kasus meninggal.

Sedangkan pasien suspek mencapai 3.231.

Data tersebut bisa berubah sewaktu-waktu.

Masyarakat juga bisa mengakses langsung lewat smartphone.

Selain bisa megakses jumlah kasus yang terkonfirmasi, masyarakat juga bisa melihat kasus positif, PDP dan ODP di sekitar tempat tinggal lewat laman corona.jatengprov.go.id

Di lama tersebut juga tersedia daftar rumah sakit rujukan penanganan Corona yang ada di seluruh Jawa Tengah.

Serta data jumlah pasien yang dirawat di rumah skait tersebut.

Sebagai ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus corona, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengagas gerakan pola hidup baru, yakni hidup bersama Covid-19.

Gerakan ini pun telah disampaikan ke bupati dan wali kota di Jateng agar bisa bersama-sama bertindak.

"Mengingat angka-angka Covid-19 masih dinamis, maka kita harus dorong pola hidup baru.

Mulai sekarang kami buat 'Hidup Bersama Covid-19'.

Move on yuk.

Kita harus merubah pola hidup baru," kata Ganjar, Selasa (28/4/2020).

Sejumlah aspek kehidupan sosial diharuskan berubah sejalan pola hidup sehat agar terhindar dari corona.

Antara lain, masyarakat harus jaga jarak, kalau tidak bisa didenda oleh negara, selalu pakai masker, selalu cuci tangan pakai sabun.

Misalkan tidak ada air mengalir, bisa pakai disinfektan yang siap sedia di kantong masing-masing.

"Sehingga, dalam sistem sosial ekonomi kita berubah menjadi gaya atau pola hidup baru," jelasnya.

Kemudian, aspek sosial lain yang harus diperhatikan di antaranya kerumunan dibatasi maksimal empat orang dan harus berjarak.

Lalu, sistem antri dibuatkan garis dan titik dengan jarak. Begitu juga dengan sistem transportasi yakni harus longgar.

Begitu juga di pasar, pabrik, kantor harus ada protokol ketat untuk jaga jarak.

Aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan terus menerus yang akhirnya menjadi kebiasaan atau gaya hidup.

"Hal itu bisa dilakukan agar kehidupan menjadi lebih mendekati normal. Ini tidak mudah tapi kita harus cari inovasi terus," ujarnya.

Soal keamanan di Jateng di tengah pandemi ini, Ganjar menyebut ada ekses dengan meningkatnya angka kriminalitas.

Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga tempat tinggal dengan menghidupkan ronda atau berpatroli malam.

"Kekuatan nilai-nilai kultural harus dibangkitkan lagi. Tepo sliro, gotong royong, tidak berebut," ucap orang nomor satu di Jateng ini.

Terkait ketahanan pangan di desa, ia minta seluruh bantuan masyarakat yang beragam sebaiknya dikumpulkan dalam satu tempat di lumbung pangan tingkat RT/RW atau kelurahan/desa.

Itu dilakukan supaya untuk mengurangi ekses sosial. Tidak hanya bantuan dari pemerintah tapi juga dari nonpemerintah, Baznas, CSR, donasi dan lain-lain.

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (*)

TONTON DAN SUBSCRIBE :

 

(*)

Berita Terkini