TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pelajar berinisal A (15) diamankan polisi lantaran diduga menjadi provokasi bentrokan antara massa aksi anti UU Cipta Kerja dengan kepolisian.
A diamankan polisi di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, pukul 17.00 WIB, Selasa (13/10/2020).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus berada di lokasi dan sempat bertanya kepada A.
Baca juga: Rizieq Shihab akan Pimpin Revolusi di RI, Istana Serahkan Kepada Kepolisian
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sahrul Gunawan Dikabarkan Tewas Kecelakaan, Ini Faktanya
Baca juga: Sudah Renggut Jutaan Nyawa di Dunia, Nyatanya Virus Corona Punya Kelemahan, Peluang Kita Menghindar
Baca juga: Dituduh Selingkuh dan Diseret ke Kantor Polisi, Pemuda Ini Malah Bongkar Perilaku Keji Pelapornya
"Sekolah di mana? Kelas berapa?" tanya Yusri kepada A.
Ketika ditanya, A tampak mengenakan jaket dan celana hitam, sambil jongkok.
"Kelas satu SMK, pak. Saya sekolah di daerah Duri Pulo, Jakarta Barat," jawab A.
Yusri pun mengecek ponsel milik A guna mengetahui isi komunikasi dengan rekannya.
Aplikasi chat WhatsApp dari ponsel A pun dibuka oleh Yusri.
Setelah diperiksa, polisi menemukan rekaman suara A yang bilang begini.
"Kalau polisi udah rusuh, kita rusuhin lagi," begitu suara yang terdengar dari rekaman via WhatsApp tersebut.
A pun mengaku suara itu merupakan dirinya yang berbicara kepada temannya.
"Iya, saya pak," ucap A, singkat.
Yusri pun meminta A memberikan nomor ponsel orang tuanya guna dihubungi.
Sambungan telepon pun tersambung, Yusri mulai berbicara dengan orang tua A.
"Halo, perkenalkan, bu. Saya Kombes Yusri Yunus dari Polda Metro Jaya ingin memberitahukan putranya kami amankan," jelas Yusri melalui sambungan telepon.
Suara orang tua A yang mengudara samar terdengar, nada bicaranya tak menyangka bahwa putranya ini diamankan polisi.
"Benar, karena putra ibu ikut-ikutan demo dan mau nyerang polisi," ucap Yusri.
Lalu, Yusri pun meminta A berbicara melalui telepon dengan ibunya.
"Halo," jawab A, mulutnya berada di dekat ponsel milik Yusri.
"Tuh, saya tidak bohong. Kami amankan sementara ya, nanti ibu bisa temui anak ibu. Nanti dihubungi lagi," jelas Yusri, sambungan telepon berakhir.
Kepada TribunJakarta.com, Yusri mengatakan A merupakan anggota kelompok Anarko.
"Anarko ini. Sudah jelaskan tadi rekamannya, bahaya sekali mau menyerang kami. Padahal dia yang mulai duluan," tutur Yusri.
Raut wajah A pun semakin pucat. Kepalanya menunduk.
A dibawa aparat kepolisan bersama sejumlah massa pelajar lainnya.
Kemungkinan, mereka akan dibawa ke markas Polda Metro Jaya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Temukan Rekaman Suara Begini dari Ponsel Pelajar dari Kelompok Anarko
Baca juga: Pengalaman 24 Kali Menikah, Ini Kata Vicky Prasetyo tentang Titik Kelemahan Wanita di Tengah Malam
Baca juga: Feby Febiola Awalnya Enggan Cerita Kanker yang Dideritanya karena Takut Dihujat Warganet
Baca juga: Nita Thalia Ungkap Alasan Gugat Cerai Suami: Saya Berusaha Tutupi supaya Tidak Tercium
Baca juga: Pernah Ngamen di Kereta hingga Diusir Petugas Keamanan, Sandhy Sondoro Kenang Masa Lalu