Pilwakot Solo 2020

Achmad Purnomo Ngaku Tak Lihat Debat Pilkada Solo Gibran-Teguh Vs Bajo, Ada Apa?

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Achmad Purnomo saat ditemui Sabtu (18/7/2020)

"Juga soft skill melalui pengembangan marketing dan membantu perolehan izin usaha," aku dia.

Bahkan menurut dia, anak muda di Solo potensial dan mampu membuat ekosistem bisnis.

"Sebenarnya bukan hanya anak-anak milenail saja," jelasnya.

Namun Bagyo menyela dan tampak tak puas sehingga mempertanyakan maksud yang dijelaskan Gibran kepadanya.

"Itu nanti apa yang sudah? Maksud saya yang sebelum ini, apa mas Gibran lakukan? sebelum ini, bukan nanti," katanya melempar lagi pertanyaan kepada Gibran.

Gibran tampak buru-buru menjawab dengan nada tinggi sempat terpancing pertanyaan menggelitik Bagyo.

"Terima kasih Pak Bagyo," tuturnya.

"Yang sebelum ini, saya memulai usaha umur 23 tahun, di media orang tahunya saya jualan martabak," ungkap dia dengan berapi-api.

"Saya punya bisnis-bisnis lain, kalau dihitung pegawai saya banyak sekali, makanya saya nyemplung ke politik agar bisa bermanfaat untuk orang yang lebih banyak lagi," terangnya.

"Mungkin konribusi saya belum banyak, ke depan bisa lebih lagi, mohon doanya!," papar Gibran dengan menggelegar.

Kontroversi Bajo Independen

Debat Calon Wali Kota Solo antara paslon Gibran Rakabuming - Teguh Prakoso dan Bagyo Wahyono - FX Supardjo diwarnai sejumlah pertanyaan menarik.

Dari salah satu pertanyaan itu, paslon Bagyo-Supardjo melontarkan keinginan yang kontroversial, bila terpilih menjadi pemimpin Kota Solo nantinya.

Para paslon itu menjawab keluhan warga Solo yang belum punya rumah.

Nah, mewakili pasangan Teguh-Gibran, Teguh Prakosa menjawab rusunawa atau rumah susun sederhana sewa menjadi pilihan pas bagi warga Solo yang belum punya rumah.

Halaman
123

Berita Terkini