Semarang

Rute Internasional di Ahmad Yani Dibuka, Pengusaha Lokal Berharap Bisa Buka Usaha di Bandara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANDA TANGAN MOU - Ketua Umum HIPMI Jateng, Teddy Tirtayadi dan General Manager AP I Bandara Ahmad Yani, Fajar Purwawidadi melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Senin (19/8/2025).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jawa Tengah (Hipmi Jateng) menyambut positif dibukanya penerbangan internasional di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang. 

Momentum ini dinilai sebagai pintu masuk bagi tumbuhnya investasi, sekaligus memperluas pasar bagi pelaku usaha lokal dan UMKM di Jateng. 

Ketua Umum HIPMI Jateng, Teddy Tirtayadi mengatakan, kehadiran penerbangan internasional akan memberi dampak signifikan bagi perekonomian daerah.

Baca juga: Kabur Setelah Habisi Nyawa Istri dengan Bayonet, Anggota TNI Ditangkap di Parkiran Bandara

Baca juga: Pesawat Jatuh di Bandara London Tewaskan 4 Orang, Pilot Sempat Lambaikan Tangan

"Bandara ini salah satu pintu utama masuknya turis maupun investasi dari luar Jateng.

Kami mengapresiasi dibukanya payung untuk kita mulai bekerja sama.

Tujuan kami tentu mendorong pengusaha lokal agar mendapat tempat untuk mengembangkan ekonomi daerah,” ujarnya, usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bandara Internasional Ahmad Yani dan Hipmi Jateng, Selasa (19/8/2025).

Hipmi Jateng memiliki 5.500 anggota. Ia menegaskan, siap berkolaborasi dengan bandara dalam berbagai sektor komersial. Diantaranya, sektor UMKM. 

Menurut dia, UMKM di Jawa Tengah sudah berkembang pesat di bandara seiring bertambahnya jumlah penerbangan.

Dengan adanya rute internasional, pasar akan semakin luas.

"Harapannya, pengusaha lokal bisa ikut berinvestasi maupun membuka usaha di area bandara.

Termasuk, juga peluang bagi badan otonom Hipmi, misalnya di bidang otomotif yang bisa berkolaborasi lewat kegiatan komersial," paparnya.

Sementara itu, General Manager AP I Bandara Ahmad Yani, Fajar Purwawidadi menyampaikan, kolaborasi bersama Himpi meliputi pengembangan sektor bisnis di area bandara, baik tenant F&B, retail, periklanan, hingga layanan cargo. 

"Dalam MoU ini kita ingin bersama-sama mendorong potensi ekonomi Jawa Tengah.

Anggota Hipmi bisa mengelola aset-aset yang ada, termasuk mendukung peningkatan kapasitas cargo internasional dan domestik," terangnya.

Fajar memastikan, rencana penerbangan internasional segera terealisasi.

Halaman
12

Berita Terkini