TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kebakaran besar melanda Pasar Weleri pada Kamis (12/11/2020) malam.
Api dengan mudah membesar karena banyak barang dagangan yang terbuat dari bahan mudah terbakar.
Api pertama kali terlihat di sisi timur pasar tersebut.
Baca juga: Respons Syekh Ali Jaber Ketika Bertemu Habib Rizieq FPI
Baca juga: Video Pasar Weleri Kendal Terbakar
Baca juga: Banjir Air Mata Pasca Pernikahan di Sragen, Sekeluarga Meninggal karena Covid Diawali Mempelai Wanta
Baca juga: Empat Jam Api Masih Berkobar dalam Kebakaran Pasar Weleri Kendal
Selain banyaknya bahan yang mudah terbakar, kencangnya angin di lokasi membuat api juga cepat membesar.
Hingga Jumat dini hari, belasan mobil pemadam kebakaran dari sektor Kendal, Boja dan Weleri turut serta dalam proses pemadaman tersebut.
Tak hanya itu, pemadam dari kota tetangga pun juga ikut serta menjinakkan kobaran api.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kendal, Tony Ari Wibowo mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab dari kebakaran tersebut.
Pihaknya tengah fokus dalam proses pemadaman terlebih dahulu.
"Untuk dugaan awal akibat korsleting listrik dari salah satu kios pedagang," ujarnya saat dikonfirmasi oleh Tribun Jateng.
Ia mengatakan korsleting listrik itu diduga terjadi di lantai 2 bagian tengah.
Hal itu dari keterangan saksi yang melihat api muncul dari lantai tersebut.
"Saat ini masih dalam proses pemadaman, kami tengah melakukan pendinginan pasar," tandasnya.
Api yang membakar Pasar Weleri, Kendal, masih belum padam hingga Jumat pukul 01.48 WIB.
Pasar terbesar di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ini terbakar Kamis malam sekitar pukul 21.00.
Sejumlah mobil damkar milik Pemkab Kendal dikerahkan untuk mengatasi si jago merah.
Namun, angin yang bertiup kencang membuat api masih berkobar di beberapa titik.
Terutama di bagian tengah lantai bawah dan sisi keliling lantai atas.
Para pedagang pun terus berupaya menyelamatkan barang mereka di tengah upaya petugas memadamkan api.
Beberapa di antaranya bahkan tak menghiraukan bahaya yang mengintai.
Di antaranya di bagian belakang pasar yang berseberangan dengan kantor PLN ULP Weleri.
Ketika api berkobar di lantai dua, tepat di bawahnya beberapa orang masih mengumpulkan barang-barang dagangan.
Padahal atap dan sejumlah bagian lantai dua rawan jatuh karena terus dijilat api.
Lantai dua sisi belakang ini merupakan los pedagang plastik.
Persis di bawahnya adalah toko-toko sembako.
"Tadi sudah diberi tahu dan peringatkan tapi mereka masih berusaha menyelamatkan dagangan. Mudah-mudahan atapnya kuat," kata Rohaedi (28) relawan yang menjaga pintu gerbang pasar bagian belakang.
Pintu ini ditutup dan dijaga sejumlah relawan.
Baru dibuka ketika pedagang masuk membawa gerobak atau kendaraan untuk mengeluarkan barang dagangannya.
Di bagian belakang pasar ini pedagang dan kerabatnya meletakkan barang-barang yang bisa diselamatkan.
"Ini dagangan baju dan kain punya kakak saya.
Tadi masih sempat dikeluarkan.
Sekarang lagi cari kendaraan buat angkut," jelas Siti (18) yang duduk di antara boneka manekin. (dap)
Baca juga: Ngaku Polisi Sedang Razia, Pencuri Gondol Scoopy, tapi Tinggalkan Satria di Rumah Korban
Baca juga: Anggota TNI AD yang Sambut Habib Rizieq Shihab Kena Sanksi, Ini Penjelasan Kodam Jaya
Baca juga: Rumah Tangga Saya Hancur, Kata Suami Bidan Puskesmas yang Video Mesumnya dengan Dokter Viral
Baca juga: Bocah 6 Tahun Ini Tercatat sebagai Pahlawan Anti-Nazi Termuda, Apa Perannya?