Berita Semarang

Operasi SAR di Tanjung Emas Ditutup, Sumono Pemancing Terakhir Ditemukan Tewas di Perairan Demak

Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EVAKUASI - Jenazah Sumono (53) warga Kramas Tembalang saat dievakuasi ke muara Tambaklorok dari Pantai Pesisir Utara Demak setelah ditemukan oleh nelayan sekitar pukul 11.00 WIB.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Operasi pencarian tiga pemancing yang hilang di kawasan kolam Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, akhirnya ditutup pada Kamis (21/8/2025). 

Pencarian berlangsung tiga hari, seluruh korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Semarang, Moel Wahyono, menjelaskan, pencarian hari ketiga Tim SAR gabungan melakukan penyisiran menggunakan kapal ke arah timur.

Baca juga: Video Detik-detik Evakuasi 2 Pemancing Tewas Tenggelam di Semarang Akibat Cuaca Ekstrem

Penyelaman di sekitar lokasi awal kejadian, patroli Polair dan BPBD di area kolam pelabuhan, penyisiran darat, hingga pemantauan lewat drone.

“Pada pukul 09.00, tim melaksanakan penyelaman di titik yang dicurigai, lokasi terakhir korban terlihat dengan kondisi masih terikat kursi. Namun hasilnya nihil, sehingga penyelaman dihentikan sekitar pukul 10.30,” ujar Moel.

Tak lama kemudian, kabar duka datang dari nelayan di perairan Demak. 

Pada pukul 11.00, nelayan setempat menemukan jenazah mengapung di laut dan membawanya ke Markas Satpol Air Polres Demak.

“Korban menggunakan baju merah, identik dengan informasi dari keluarga. Setelah diverifikasi, benar bahwa korban tersebut adalah Sumono (53), warga Kramas, Tembalang, yang selama ini masih kita cari,” jelasnya.

Dengan ditemukannya korban terakhir, maka seluruh pemancing yang dilaporkan hilang sudah berhasil dievakuasi. 

Sebelumnya, pada Rabu (20/8), tim menemukan Pujo Margono (56), warga Gayamsari, di perairan Morodemak, serta Kiswanto (33), warga Sarirejo.

“Lokasi penemuan Sumono berjarak sekitar 12 nautical mile arah timur dari lokasi awal kejadian. Tidak jauh dari titik ditemukannya Pujo kemarin,” tambah Moel.

Tragedi 12 pemancing terseret ombak akibat cuaca buruk bermula pada Selasa (19/8/2025) ketika 12 pemancing berangkat dari Tambaklorok menuju spot memancing dam merah atau pada pintu masuk pelabuhan Tanjung Emas.

Kala itu sekitar pukul 10.30 WIB gelombang tinggi disusul angin kencang menyebabkan 12 pemancing tenggelam. 

Hingga pukul 11.30 WIB hanya tujuh pemancing yang berhasil selamat, sementara Lina orang lainnya hilang tersapu gelombang.

Pencarian kemudian dilakukan oleh tim SAR gabungan. Selang beberapa jam dari kejadian, dua pemancing ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

Halaman
123

Berita Terkini