Penanganan Corona

Update Corona Indonesia: Tambah 5.828, Kasus Tertinggi sejak Pandemi dan Vaksin Sinovak Halal

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah personil Polres Salatiga saat melakukan tes swabe virus Corona di Halaman Mapolresta Salatiga, Rabu (25/11/2020).

TRIBUNJATENG.COM - Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19 pada Jumat (27/11).

Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat pukul 12.00 WIB, ada penambahan 5.828 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir. 

Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Dengan demikian, hingga hari ini tercatat ada 522.581 kasus Covid-19 di Tanah Air. 

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui dokumen yang disiarkan kepada wartawan, Jumat sore. Data juga dapat diakses di situs covid19.go.id. 

Berdasarkan catatan, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 25 November 2020 dengan 5.534 orang. Selain itu, dalam laporan kemarin, disampaikan ada total pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 437.456 orang. Adapun kasus kematian bertambah 169, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 16.521 orang.

Vaksin dari Sinovac Halal

Sementara itu, pemerintah masih mengupayakan vaksin covid-19 untuk menekan angka kasus covid-19.

Terbaru, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Penny K Lukito memastikan bahwa vaksin Covid-19 Sinovac memenuhi syarat untuk mendapatkan label halal. 

Hal itu ia pastikan setelah melihat hasil pemeriksaan yang dilakukan BPOM bersama Biofarma dan Majelis Ulama Indonesia ( MUI) terhadap vaksin tersebut. 

"Alhamdulillah dari aspek mutu dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Biofarma dan Majelis Ulama Indonesia, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi, sudah sesuai aspek obat yang baik," kata Penny seperti dilansir dari Antara, Jumat (27/11). 

Penny mengatakan, aspek kehalalan vaksin telah diperiksa MUI. Sementara, BPOM terus memantau perkembangan uji klinis vaksin Sinovac yang kini memasuki tahap III. 

BPOM mengumpulkan data uji klinis yang nantinya dipadukan dengan data dari negara lain seperti Brazil.

Penny mengatakan, BPOM belum mengambil kesimpulan terkait hasil uji klinis tahap III ini. Oleh karenanya, meski sudah mendapat data aspek keamanan, khasiat, serta mutu, otorisasi penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin Sinovac belum diberikan. 

Menurut Penny, BPOM akan terus memantau perkembangan uji klinis vaksin Sinovac dalam tiga bulan ke depan. Perlu keseksamaan lebih lanjut untuk memberi EUA bagi kandidat vaksin ini.

"Aspek keamanan akan terus kita pantau selama tiga bulan, nanti enam bulan penuh ke depan. Kita butuh vaksin yang tidak hanya bermutu dan aman, tapi juga efektif, memiliki khasiat yang baik," ujarnya. 

Halaman
12

Berita Terkini