TRIBUNJATENG.COM - Belakangan ini, nama Ali Kalora sering muncul dalam pemberitaan.
Ali Kalora adalah pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur ( MIT).
Kelompok Ali Kalora diduga kuat terlibat pembunuhan satu keluarga di Dusun St.2 Lewono, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi pada Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Puluhan Pelajar SMP Jepara Tertular Corona di Sekolah, Ganjar: Tutup, Ora Sah Kesuwen
Baca juga: Eni: Bayangkan Saja, Siswi Belum Punya KTP tetapi Sudah Menjajakan Diri Secara online
Baca juga: Pantas Hancur, Kecepatan Mobil Travel Kecelakaan di Tol Cipali Langgar Aturan, Segini Kecepatannya
Baca juga: Kisah di Luar Nalar Prajurit Kopassus, Tersesat 18 Hari di Hutan Papua Diikuti 3 Maklhuk Gaib
Sekretaris Desa Lemban Tongoa, Rifai mengatakan, di hari kejadian ada delapan orang yang tak dikenal mendatangi rumah Ulin pada Jumat pukul 09.00 Wita.
Mereka menyandera Ulin dan keluarganya.
Lalu delapan orang tak dikenal itu membunuh korban Yasa dan Pino Nei.
Tiga orang pelaku membawa senjata api laras panjang dan dua senjata api genggam.
Ulin lari menyelamatkan diri ke Desa Lembontonga.
Total ada empat anggota keluarga Ulin yang dibunuh.
Mereka adalah pasangan suami istri, anak, dan menantu.
Selain itu ada enam rumah yang dibakar.
Warga sekitar dusun yang mengetahui kejadian tersebut melarikan diri ke Desa Kemban Tongoa karena takut.
Sementara itu para pelaku mengambil 40 kilogram beras dan membakar kendaraan bermotor.
Ada sembilan KK atau sekitar 50 orang dari berbagai suku yang tinggal di lokasi tersebut.
Kepada saksi, polisi kemudian memperlihatkan foto pada DPO teroris MIT, salah satunya Ali Kalora yang disebut sebagai pimpinan MIT.