TRIBUNJATENG.COM - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jawa Tengah di Semarang menjadi klaster baru penularan virus corona Covid-19.
Di SMK yang berlokasi di Jalan Brotojoyo Semarang Utara ini, setelah pemeriksaan swab secara bertahap, hasil keluar pada Jumat (4/12) siang.
Diketahui, ratusan siswa terpapar virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, membenarkan hal tersebut.
Dia mengatakan penularan virus tersebut memunculkan klaster baru SMK Negeri Jateng.
Baca juga: Awal Mula Masalah Tanah yang Jadi Sebab Penembakan Crazy Rich Solo dan Kondisi Terkini Korban
Baca juga: Kondisi Terkini Aiptu H yang Ingin Penggal Rizieq Shihab Terungkap Kejadian Beberapa Hari Sebelumnya
Baca juga: Jenita Janet Terkejut dengan Pengakuan Ivan Gunawan dan Nikita Mirzani soal Suaminya
Dari beberapa kali tes, ada 152 siswa yang dikonfirmasi positif corona.
Sehingga, total siswa positif menjadi 179 anak, lima di antaranya sudah sembuh.
"Iya betul," kata Yulianto ketika dihubungi Tribun Jateng, kemarin.
Semua siswa yang terpapar covid merupakan berkategori orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.
Beberapa menjalani isolasi di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Srondol Kota Semarang dan di kampus SMK.
"Semua OTG. Diisolasi di kampus SMK," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, awalnya terdapat delapan siswa yang diketahui mengalami gejala terinfeksi Covid-19, seperti flu, batuk, demam, lidah mati rasa, dan hidung tidak bisa mencium.
Dari pemeriksaan swab yag dilakukan Dinas Kesehatan Jateng terhadap delapan siswa tersebut, lima di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah itu, dinas terkait memeriksa 34 siswa lainnya. Dan hasilnya 22 siswa positif covid.
Berdasarkan laporan yang masuk ke DPRD Jateng, dengan tambahan 152 siswa positif, sehingga total menjadi 179 orang.
Ada lima siswa yang sudah sembuh.Sehingga, siswa yang masih menjalani isolasi mandiri atau menjadi kasus aktif ada 174 orang.
Sebelumnya, total ada sebanyak 223 siswa yang mengikuti uji coba menjelang pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 besok.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, kondisi sekolah sudah di-lockdown. Siswa yang positif dan negatif dikarantina di sekolah di ruangan yang berbeda," kata Ketua DPRD Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto.
Sekolah dengan sistem boarding school ini diminta hanya memulangkan siswa yang hasil swab-nya negatif, agar mencegah penularan lebih luas.
Ia juga meminta agar uji coba pembelajaran tatap muka tidak dilakukan terlebih dahulu.
Sebaiknya, baru bisa dilakukan ketika vaksin sudah dibagikan sehingga bisa memberikan keselamatan dan keamanan bagi siswa didik dan pengajar.
Kasus positif Covid-19 di Jateng beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan yang sangat signifikan.
Ia meminta agar jajaran Pemprov Jawa Tengah lebih gencar dalam melakukan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan.
Serta kampanye 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
“Edukasi soal protokol kesehatan harus lebih masif dilakukan agar masyarakat selalu menerapkan 3M itu dan menjadi budaya baru yang harus selalu mereka lakukan,” kata politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Krebo ini.
Sebagai kepala daerah, Gubernur Ganjar Pranowo diminta tidak kendor dalam melakukan upaya penerapan protokol kesehatan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Seluruh bupati dan wali kota juga diminta hal serupa.
Jangan Abai
Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menyerukan agar masyarakat wajib mematuhi dan tidak abai terhadap protokol kesehatan.
Selain itu, diimbau agar meningkatkan ibadah, senantiasa bersabar, berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari wabah Covid-19.
Seruan itu disampaikan mengingat kasus penularan Covid-19 di Jateng yang tinggi beberapa waktu terakhir ini.
"Seruan ini didasarkan karena jumlah kasus warga terpapar Covid-19 di wilayah Jateng belakangan ini. Bukannya menurun, tetapi justru ada tren meningkat sebagai akibat warga abai mematuhi protokol kesehatan," kata Wakil Ketua MUI Jateng, Prof Ahmad Rofiq, dalam siaran tertulis, Kamis (3/12).
Bertambah 5.803
Sementara itu, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Berdasarkan data yang disampaikan pemerintah pada Jumat (4/12) pukul 12.00 WIB, tercatat ada penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 5.803 orang dalam 24 jam terakhir. Data juga bisa diakses publik di situs Covid19.go.id dan Kemkes.go.id.
Dengan demikian, jika diakumulasikan, sudah ada 563.680 orang yang terjangkit Covid-19 sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret lalu.
Data yang sama juga mencatat ada 3.625 orang sembuh dari Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam. Mereka dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil dua kali negatif dalam pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).
Dengan demikian, kini ada 466.178 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Kendati demikian, jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 juga masih bertambah sebanyak 124 orang dalam 24 jam terakhir.
Dengan begitu, jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 17.479 orang.(mam/kpc)