TRIBUNJATENG.COM - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman membenarkan soal rekaman suara yang diduga milik para anggota laskar FPI.
Menurutnya, percakapan itu terjadi saat para laskar mengawal rombongan Rizieq Shihab pada Senin (7/12/2020) dini hari kemarin.
Soal perintah untuk menabrak mobil penguntit, Munarman menilai hal itu merupakan respons wajar.
Baca juga: BMKG: Cuaca Buruk di Tegal Raya Diperkirakan Masih Terjadi 3 Hari ke depan
Baca juga: Permainan Hom Pim Pa Berujung Petaka, Remaja di Kudus Meregang Nyawa Tenggelam di Sungai
Baca juga: Ikatan Cinta Malam Ini 8 Desember: Setelah Telepon, Aldebaran Senyum-senyum Sendiri Mengingat Andin
Baca juga: Inilah Top 35 Indonesian Idol 2021, Lanjut ke Final Eliminasi Babak Sing for Your Life Nanti Malam
Karena, keberadaan penguntit dianggap membahayakan nyawa Rizieq Shihab.
Sehingga anggota laskar berupaya menjauhkan para penguntit dari iring-iringan kendaraan Rizieq.
"Tentu saja sebagai tim pengawal dan pengaman, respon dari tim adalah mengamankan rombongan IB HRS (Rizieq) dan keluarga dari pihak yang mengganggu tersebut."
"Dengan cara menjauhkan mobil para pengganggu agar tidak masuk ke dalam rombongan keluarga IB HRS."
"Dan tidak melakukan manuver mepet ke mobil rombongan keluarga IB HRS," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (8/12/2020).
Munarman menegaskan, para penguntit tak mengenakan seragam polisi serta mobil polisi.
Mereka juga tak menunjukkan identitas atau pun lencana polisi.
Munarman menyebut, para penguntit itu justru memepet mobil rombongan Rizieq.
Hal itu, kata dia, membahayakan keselamatan Rizieq dan keluarganya.
Munarman mengaku kehilangan kontak dengan satu mobil yang berisi enam laskar FPI setelah mereka berhadapan dengan penguntit di Tol Jakarta-Cikampek.
Dia baru mengetahui enam orang tersebut tewas ditembak mati oleh polisi berdasarkan konferensi pers Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, Senin siang kemarin.
"Ketika Kapolda Metro Jaya melakukan konferensi pers dan memberikan informasi bahwa enam laskar tersebut ditembak mati, barulah kami mengetahui kondisi keenam orang laskar yang ada dalam mobil," ujar Munarman.