Tak heran, ketiganya tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan desain yang dilombakan dalam Warmadewa Acrhitecture Week 2020. Dari pengakuan mereka, desain hanya dibuat dalam waktu satu minggu saja.
"Selain karena sudah beberapa kali mengikuti kompetisi atau sayembara arsitektur, kami juga tertarik karena terkait desain pasar tradisional," tambah Sianne.
Sementara itu, dosen pembimbing Prodi Arsitektur, Gustav Anandhita menyatakan, jajaran dosen dan Prodi Arsitektur mendukung setiap mahasiswa untuk mengembangkan keilmuannya dengan mengikuti berbagai kompetisi, lomba atau sayembara. Dukungan yang diberikan berupa pendampingan dan pendanaan.
"Kami mendorong mahasiswa berani untuk berkompetisi di luar. Sehingga ada tambahan wawasan yang diperoleh selain dari kampus," kata Gustav.
Terlebih di pandemi Covid-19 ini, tentunya ada tantangan dan tingkat kesulitan tersendiri yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti kompetisi. Hal itu justru dapat digunakan untuk mengasah penguasaan ilmu arsitektur yang dikuasainya. (*)