Herman menerangkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk memulangkan para ABK yang tertahan di Majuro.
"Bahkan beberapa kali kami mencoba menggunakan pesawat komersial, tapi maskapai selalu berubah jawadwalnya.
Pasalnya negara tersebut menerapkan lock down di tengah pandemi," imbuhnya.
Ia menambahkan, agensi tidak pernah menelantarkan para ABK, hanya saja kondisi global yang tidak memungkinkan untuk pemulangan karena Covid-19.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan Kemenlu, dan Pemkab Pemalang terkait solusi pemulangan mereka.
Akhirnya diputuskan menggunakan pesawat khusus," tambahnya. (bud)