Berita Internasional

Kematian Eksekutif Yakuza Jepang Ini Ditutup-tutupi karena Reputasi Covid-19 yang Menakutkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shinobu Tsukasa Ketua Yakuza Terbesar di Jepang dari Yamaguchigumi generasi ke-6. Foto News Post Seven

Bayangkan apa dampaknya kalau sampai tersebar luas, bahkan meninggal, apalagi kalau terkena Corona, runyam semua nanti organisasi tersebut di mata organisasi lainnya," kata dia.

Dalam beberapa kasus, nama grup mungkin akan hilang, ditertawakan dan sebagainya kalau rahasia corona ini sampai menyebar.

Pada tanggal 13 Desember 2020, organisasi gangster di Jepang bagian barat, upacara pembukaan diadakan sebelum liburan Tahun Baru, dan merupakan kebiasaan bagi ketua tim langsung untuk menyapa bos mereka.

Namun, beberapa organisasi, termasuk Yamaguchi-gumi ke-6, membatalkan upacara minum sake tersebut (sakazuki) bagi anggota yang baru bergabung.

Meskipun diadakan dengan pengurangan jumlah orang dan dilakukan social distancing yang ketat pula di yakuza.

"Wajar jika memakai masker saat pergi ke kantor.

Ada juga pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk, dan Anda dengan hati-hati mensterilkan tangan dengan alkohol.

Saat Anda memasuki kamar.

Hal ini adalah pertama kalinya untuk mengukur suhu dan desinfeksi dengan alkohol," ujarnya.

Sejak keadaan darurat (PSBB) kedua, sebagian besar organisasi telah membatalkan pertemuan seperti sakazuki, pertemuan-pertemuan bersama, kunjungan ucapan selamat, dan pertemuan eksekutif.

"Kantor polisi adalah yang paling tidak bisa diandalkan.

Apapun yang terjadi, saya tidak bisa ditangkap sekarang.

Saya mendesak anak-anak muda untuk tidak melakukan kesalahan," kata dia.

Seorang pemimpin kelompok yakuza berkata dengan ekspresi serius.

Pacaran yang tidak perlu dan tidak mendesak ditunda sebisa mungkin.

Halaman
123

Berita Terkini