Berita Viral

Suasana Mencekam Setelah Junaidi Bunuh Darsan yang Pelorotkan Celananya, Rumah Kades Dikepung

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Kota Lahat Iptu Irsan Rumsi SE.

Suasana Mencekam Setelah Junaidi Bunuh Darsan yang Pelorotkan Celananya, Rumah Kades Dikepung

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Malam itu, Minggu (21/2/2021) Iptu Irsan Rumsi, SE, baru saja menunaikan sholat isya.

Ia kemudian minta dipijit lantaran badanya terasa pegal pegal dan nyeri di bagian otot.

Awalnya, pada malam itu ia ingin istrihat di rumah.

Namun, panggilan jiwa terlebih ia merupakan Kapolsek Kota Lahat, ia tetap memaksakan diri ke luar rumah untuk memantau Pos Pol yang berada di Pusat Kota Lahat.

Baca juga: Apakah Vaksin Covid-19 Gratis untuk Semua? Berapa Harganya Jika Mau Vaksin Mandiri?

Baca juga: Profil dan Biodata Chika Waode Pemeran Suster Mirna Ikatan Cinta, Mantan Pemain Lenong Bocah 90an

Baca juga: Link Live Streaming Lazio Vs Bayern Munchen Liga Champion, Le Aquile Punya Cara Hentikan Lewandowski

Baru beberapa menit tiba di Pos Pol Kota, handphone Kapolsek Kota Lahat ini kemudian berdering dan panggilan tersebut datang dari Kapala Desa Batay, Kecamatan Gumay Talang, Lahat dan mengabarkan jika di desa setempat baru saja terjadi pembununan dan pelaku berada di rumah Sang Kades sementara di luar rumah sudah ramai massa.

Keadan mencekam malam itu.

Irsan, yang saat itu berpakaian preman tak berpikir panjang.

Bersama anggotanya, lelaki yang mengawali karir di Kepolisian dari Sekolah Bintara Polisi Sukarela (Sebapolsub 88) ini melaju ke lokasi kejadian.

Menggunakan mobil, Iapun berupaya secepat mungkin tiba di lokasi.

Benar saja, saat tiba di kediaman Kades, massa ramai dan mengepung rumah Kades yang melindungi Junaidi (44) warga Desa Batay, pelaku pembunuhan terhadap Darsan (45) warga Sugi Waras Kecamatan Gumay Talang Lahat.

Saat turun dari kendaraanya, Irsan melihat massa yang sudah tampak emosi dan inggin memassa Junaidi.

Namun, lelaki yang sepanjang kariernya bertugas dibagian unit Reskrim tersebut tampak tenang menghadapi massa.

Bahkan, saat massa mendesaknya untuk mengeluarkan pelaku, pengalaman dan kepiawayan Irsan, tampak terbukti dan teruji.

Suami dari Wisma Gerista, berupaya meyakinkan massa untuk mempercayakan proses terhadap pelaku kepada pihaknya.

"Assalamualaikum bapak bapak. Berkenan agar pelaku diserahkan ke kami dan menjali proses hukum.

Bapak bapak harap tenang. Yakinlah dengan proses hukum,"sampai Irsan, yang dikenal berwibawa dam murah senyum ini, saat dibincangi, Selasa (23/2/2021).

Diceritakan ayah dari Fitri Mariesta, yang kini Berdinas di Rumah Sakit Empat Lawang dan M fitrah Ramadhan, dinas di Kemenkumham ini, setelah masa mulai menerima kedatangan ia dan anggotanya ia segera mengeluarkan pelaku dari rumah Kades.

Hal itu harus dilakukan agar pelaku bisa segera diamankan kan dan kediaman Kades tidak terancam dari amukan.

"Pas kita keluarkan pelaku masih ada warga yang tampak emosi dan memang kita maklumi.

Bahkan, saat ada warga yang hendak memukul pelaku anggota kita berupaya melindungi hingga ada anggota kita yang kena pukul.

Namun, anggota tak beriaksi fokus membawa pelaku ke mobil hingga berhasil dibawa, "ujarnya.

Irsan sendiri tahu apa yang akan terjadi jika ia bersama anggotanya terlambat datang.

Tak hanya nyawa Junaidi, namun bisa juga kediaman Kades karena massa meminta agar kades tak melindungi.

Namun, sebagai Kades tentu sekuat tenaga berupaya agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan meski yang dilindungi pelaku pembunuhan.

"Hingga saat ini kita bersyukur warga dan pihak keluarga sudah tenang dan mempercayakan proses hukum kepada kami. Kita juga sudah panggil kades ke dua desa, warga dan pihak keluarga agar persoalan ini tidak melebar, "sampainya.

Sebelumnya, terjadi perisitiwa pembunuhan di Desa Batai korbanya Darsan dan pelakunya Junaidi.

Tersangka Junaidi (44) pelaku penusukan temannya sendiri saat berada di Polres Lahat. Junaidi diketahui menusuk Darsan hingga tewas, karena malu celananya dipeloroti saat menghadiri acara hajatan di desa.(HANDOUT) (Istimewa)

Kronoligis kejadian bermula saat keduanya bertemu di lokasi hajatan warga setempat.

Keduanya yang merupakan teman kecil kemudian bertemu di lokasi.

Maksud hati bercanda, Darsan kemudian meloroti celana Junaidi di lokasi hajatan.

Junaidi pun merasa malu dan menilai berlebihan apa yang dilakukan Darsan, hingga emosinya memuncuk.

Sejurus, Junaidi mengeluarkan senjata tajam jenis Kuduk dan menikamkanya ke dada Darsan, hingga membuatnya tersungkur dan tewas di lokasi.

Hingga berita ini dibuat pelaku sendiri sudah diamanakan di Polsek Merapi.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ini Sosok Polisi yang Selamatkan Junaidi Dari Amuk Massa, Kasus Pembunuhan Gegara Peloroti Celana

Berita Terkini